Jumat, 3 Oktober 2025

Menjadi penumpang gelap pesawat: Mengapa sering berakhir dengan kematian?

Kasus penumpang gelap kembali terjadi. Ia jatuh dari pesawat ketika akan mendarat di bandara Heathrow London. Mengapa sangat sering berakhir

Seorang pria juga selamat dari perjalanan 10 jam pesawat British Airways dari Johannesburg ke Heathrow tahun 2015.

Ia ditemukan tak sadar di ruang bagasi pesawat, bertahan dari suhu beku dalam perjalanan sejauh 12.875 kilometer.


Kasus selamat lainnya

1969 - Armando Socarras Ramirez, 22, penerbangan dari Havana, Kuba ke Madrid, Spanyol. Terkena radang dingin, tapi tak ada cedera serius

1996 - Pardeep Saini, 23, penerbangan sepuluh jam dari Delhi ke London, tetapi saudaraya Vijay mati akibat terjatuh saat pesawat mendekat Heathrow

2000 - Fidel Maruhi, perjalanan 4.000 mil dalam Boeing 747 dari Tahiti ke Los Angeles

2002 - Victor Alvarez Molina, 22, empat jam penerbangan DC-10 dari Kuba ke Montreal, Kanada

2014 - Yahya Abdi, 15, Boeing 767 dari San Jose, Kalifornia, ke Maui, Hawaii


Siapa yang melakukan perjalanan macam ini?

Alaska Airlines Boeing 737-800
Getty Images
Kebanyakan penumpang gelap bersembunyi di kolong pesawat.

"Selalu ada inspeksi dengan cara melihat bagian bawah pesawat sebelum lepas landas," kata Learmount, "kadang dilakukan oleh teknisi darat atau awak pesawat atau gabungan keduanya."

"Maka jika ada yang bisa masuk, biasanya benar-benar saat-saat terakhir" kata Learmount.

Menurut Learmount kemungkinan orang yang punya akses ke pesawat atau seseorang yang dekat dengan orang yang bisa memberi akses.

Namun menurut Learmount, calon penumpang gelap pasti tahu risiko dari perbuatannya bahwa besar kemungkinan mereka tak akan selamat.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved