Merasa Diselingkuhi, Pria Pakistan Tembak dan Bakar Keluarga Istri serta 2 Anaknya
Merasa diselingkuhi, seorang pria Pakistan menembak dan membakar keluarga istri serta dua anaknya, Senin (1/7/2019).
Pakaian dan rambut korban telah hangus dilalap api.
"Kami tanyai, katanya si Jum yang bakar. Jum itu anak tirinya. Nggak cocok orang ini memang sama anak tirinya. Sering diusir-usir," kata Ismiyati.
Masih kata Ismiyati, saat kejadian nek Inem diketahui tengah seorang diri berada di rumah.
Sedangkan suaminya, Suparman sedang tidak ditempat.
Sedangkan pelaku, bernama Jum pascakejadian langsung melarikan diri.
Di lokasi kejadian ditemukan botol diduga berisi bensin yang dipakai untuk membakar tubuh korban.
Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, nyawa nek Inem tidak tertolong.
Menurut penuturan pihak rumah sakit RSUD H Abdul Manan korban meninggal pada pukul 13.30 WIB setelah tubuhnya mengalami luka bakar hampir 100 persen.
"Jenazah korban saat ini masih berada di sini," kata dokter jaga Rico Gandi.
Menurut keterangan warga, sebelum peristiwa itu terjadi korban sempat cekcok dengan salah seorang anak tirinya yang bernama Jumastri (42).
Pascaperistiwa itu, Jumastri langsung melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
"Tersangka atas nama Jumastri alias Jum. Masih dalam pengejaran," kata Kapolsek Kota Kisaran, Iptu Eddy Siswoyo, Selasa.
Diketahui Inem dibakar oleh Jum saat berada di teras belakang rumah korban pada Selasa (25/6/2019).
Kini polisi masih mencari keberadaan Jumastri alias Jum yang melakukan perbuatan keji terhadap ibu tirinya tersebut.
"Tersangka atas nama Jumastri alias Jum. Masih dalam pengejaran," kata Kapolsek Kota Kisaran, Iptu Eddy Siswoyo, Selasa.
Syafruddin mengenal anak tiri terduga pelaku pembakar korban, ia ketahui berprofesi sebagai sopir.
"Baru pulang si Jum lebaran kemarin. Dia kalau nggak salah di Palembang. Dia ini sopir. Kayak sopir serap gitu," sebut Syafruddin, Selasa.
Sepengetahuannya, Jum baru kembali menjelang Lebaran lalu.
Selama berada di kampung mereka, Jum dikenal jarang bersosialisasi.
"Kalau Jum itu selama disini, sering hilang. Nanti tiba-tiba muncul. Nama lengkapnya kurang tahu, Jum aja kami tahunya," ujarnya.
Sedangkan Ismiyati mengenal sosok Jum sering cekcok dengan Nek Inem.
Diduga hal itu sering terjadi karena permasalahan uang.
Terlebih, Nek Inem setiap bulan selalu mendapat kiriman uang dari keluarganya.
"Kalau Jum itu bertato badanya. Sering berantam sama nenek itu, kalau bapaknya nggak di rumah," katanya.
Sementara itu, pascakejadian, kini keberadaan Jum tidak diketahui.
Diduga Jum telah melarikan diri setelah melakukan aksinya.
Sedangkan lokasi pembakaran Nek Inem telah disterilisasi oleh aparat kepolisian.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Tribun Medan/Mustaqim Indra Jaya)