Muslim di India: Insiden 'dipaksa makan daging babi' dan kekerasan membuat korban tak punya alasan hidup
Meningkatnya angka kejahatan terhadap Muslim di India menimbulkan rasa cemas bahwa negeri tersebut menjadi intoleran.
Dengan meningkatnya kejahatan kebencian terhadap Muslim di India dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pihak cemas kalau negara demokrasi terbesar di dunia ini akan menjadi sangat intoleran di bawah kekuasaan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP).
Kekerasan terbaru terjadi hanya beberapa hari sebelum tahap pertama pemungutan suara dalam pemilihan umum India, menurut wartawan BBC Rajini Vaidyanathan yang melaporkan gejala yang dialami pemeluk Muslim di negara itu.
Seorang pedagang Muslim di negara bagian Assam sedang pulang kerja ketika didatangi oleh massa.
Shaukat Ali dikelilingi oleh kelompok tersebut, diserang dan dipaksa berlutut di lumpur.
"Apa kamu orang Bangladesh?" teriak seorang lelaki, mempertanyakan kewarganegaraan Indianya.
"Kenapa kamu menjual daging sapi di sini?" tanya yang lain sambil menusukkan jarinya ke Ali.
Alih-alih menolong Ali, kerumunan yang berkumpul malah merekam kejadian itu di ponsel mereka.
"Massa memaksa Ali makan daging babi"
Sebulan kemudian, Ali masih kesulitan untuk berjalan. Saya bertemu dengannya di rumahnya, tidak jauh dari pasar, dikelilingi oleh pedesaan hijau dan sawah yang subur.
Pria berusia 48 tahun itu duduk bersila di tempat tidur, matanya dipenuhi air mata ketika ia menceritakan kengerian dari apa yang terjadi.
"Mereka memukuli saya dengan tongkat, mereka menendang wajah saya," katanya, menunjukkan kepada saya cedera pada tulang rusuk dan kepalanya.
Selama berpuluh-puluh tahun keluarganya telah menyajikan kari daging sapi dari warung kecil mereka — namun mereka belum pernah menghadapi masalah seperti itu.
Beberapa negara telah menetapkan perdagangan daging sapi ilegal karena orang Hindu menganggap sapi sebagai hewan suci — tapi masih legal untuk menjualnya di Assam.
Shaukat Ali tidak hanya terluka secara fisik — martabatnya pun dilucuti. Massa membuat Muslim yang taat itu memakan daging babi, memaksanya untuk mengunyah dan kemudian menelannya.
"Sekarang saya tidak punya alasan untuk hidup," katanya sambil menangis, "Ini adalah serangan terhadap seluruh keyakinan saya."