Sabtu, 4 Oktober 2025

Pesawat Ethiopian Airlines jatuh: Otorita Penerbangan AS sebut Boeing 737 Max 8 'laik terbang'

Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat mengatakan kepada berbagai maskapai bahwa mereka yakin model Boeing 737 Max 8 laik terbang, walau

Beberapa saksi mata yang bekerja di perkebunan di bawah jalur penerbangan pesawat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka mendengar suara berderak dari pesawat.

"Ketika ia melayang, api mengikuti buntutnya, kemudian ia mencoba mengangkat hidungnya," kata seorang saksi mata, Gadisa Benti. "Ketika pesawat melintasi rumah kami, hidungnya mengarah ke bawah dan ekornya ke atas. Ia menghantam tanah dengan hidungnya, lalu meledak."

Boeing 737 Max 8
BBC

Apa yang kita ketahui tentang pesawatnya?

Diluncurkan pada 2017, Max 8 adalah produk terbaru dari seri 737. Pada akhir Januari, Boeing telah mengantarkan 350 model dari 5.011 pesanan.

Pesawat yang jatuh merupakan salah satu di antara enam dari 30 yang telah dipesan Ethiopian Airlines sebagai bagian dari ekspansinya. Pesawat tersebut telah melalui "pengecekan pertama yang ketat" pada 4 Februari, kata maskapai.

Boeing mengatakan bahwa mereka "sangat bersedih" atas kecelakaan ini dan mengirimkan tim untuk menyediakan bantuan teknis.

Ini merupakan kecelakaan kedua dalam enam bulan yang melibatkan 737 Max 8, dan dibanding-bandingkan dengan kecelakaan Lion Air di Indonesia pada Oktober lalu yang menewaskan 189 orang.

Boeing 737 Max 8
Reuters
Kecelakaan Ethiopia Airlines dibanding-bandingkan dengan kecelakaan pesawat Lion Air di Karawang pada Oktober lalu, keduanya melibatkan Boeing 737 Max 8.

Menyusul jatuhnya pesawat Lion Air, penyelidik mengatakan bahwa pilot tampaknya berkutat dengan sistem otomatis yang dirancang untuk mencegah pesawat mandek di angkasa, fitur terbaru dalam jet tersebut.

Sistem anti-mandek tersebut berkali-kali memaksa hidung pesawat turun, meskipun pilot berusaha mengangkatnya, menurut temuan awal. Pesawat Lion Air juga baru dan kecelakaan terjadi tak lama setelah lepas landas.

"Ini sangat mencurigakan," kata Mary Schiavo, mantan Inspektur Jenderal Departemen Transportasi AS, kepada CNN. "Ada pesawat baru yang jatuh dua kali dalam setahun. Itu menjadi peringatan di industri peringatan."

Setelah kecelakaan pada Oktober, Boeing mengirimkan pemberitahuan kepada maskapai yang memperingatkan mereka akan masalah dengan sistem anti-mandek.

Boeing diperkirakan akan merilis patch perangkat lunak bagi sistem tersebut untuk mengatasi masalah ini, lansir Reuters.

Belum jelas apakah sistem anti-mandek merupakan penyebab kecelakaan pada hari Minggu. Pakar penerbangan mengatakan masalah teknis lain atau kesalahan manusia tidak bisa diabaikan.

Siapakah para korban?

Korban terdiri dari 30 kewarganegaraan, antara lain Kenya, Kanada, Etiopia, Inggris, dan satu warga Indonesia bernama Harina Hafitz.

Perempuan berusia 60-an tahun tersebut merupakan satu dari tujuh staf World Food Program – badan pangan di bawah PBB – yang menumpang pesawat itu.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Penyelidikan akan dipimpin oleh pihak berwenang Etiopia dalam koordinasi dengan tim pakar dari Boeing dan Dewan Keamanan Transportasi Nasional AS.

Ethiopian Airlines mengtakan bahwa mereka telah menangguhkan penerbangan semua 737 Max 8 miliknya "sampai pemberitahuan lebih lanjut" sebagai "tindakan pencegahan ekstra".

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved