Sabtu, 4 Oktober 2025

Hari Valentine

Bukannya Mendapat Cokelat dari Pasangan, Para Wanita Jepang Justru Persembahkan Cokelat untuk Pria

Di Jepang, sang wanita lah yang memberikan cokelat kepada lelaki dan juga pemberian kepada sesama wanita atau pun kepada keluarga.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Pemandangan di Hari Valentine, Kamis (14/2/2019). Para wanita antre membeli cokelat Valentine di Tokyo. 

Pria yang menerima cokelat berkeinginan membalasnya, dan niat ini disambut pedagang permen di sekitar pertengahan tahun 1970-an dengan mencetuskan ide "hadiah balasan" berupa kue kering, marshmallow, atau permen.

Baca: Dituduh Mencuri Lukisan Seharga 50 Juta Yen, Kazuma Yamamoto Akhirnya Dibebaskan Pengadilan Jepang

Pada Hari Putih, anak laki-laki atau pria yang menerima baik honmei-choco "cokelat calon pemenang" maupun giri-choco "cokelat kewajiban" diharapkan untuk membalasnya dengan memberikan hadiah kepada si pemberi cokelat.

Hadiah yang biasanya diberikan kepada wanita pada Hari Putih adalah kue kering, perhiasan, cokelat putih, pakaian dalam berwarna putih, dan marshmallow atau barang-barang yang dari segi harga dan kualitasnya lebih baik daripada cokelat yang mereka terima.

Strategi penjualan permen sebagai "hadiah balasan" ternyata berhasil meningkatkan angka penjualan, sehingga koperasi produsen permen nasional wilayah Kanto menetapkan 14 Maret sebagai Hari Putih.

Pada tahun 1978, koperasi produsen permen menciptakan slogan untuk Hari Putih sebagai "hari untuk mengirim permen" dan disatukan julukannya menjadi Hari Valentine.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved