Polar vortex: Bagaimana warga AS bekerja di suhu minus 54 derajat celcius
Cuaca dingin ekstrem melanda Amerika Serikat, bahkan menewaskan sejumlah orang. Namun sebagian pekerja harus tetap bergelut dengan dingin karena
"Kami dapat dipanggil jam berapa pun dan tidaklah menyenangkan bekerja seperti ini pada malam hari."
"Anda harus terus bergerak atau Anda kedinginan. Anda harus bekerja keras untuk tetap hangat," ujar Jim.
Salah satu kekhawatiran Jim adalah kondisi jalan raya yang lincin akibat salju.
"Anda berharap orang-orang mempertimbangkan keselamatan Anda ketika mereka berkendara, namun Anda takut mereka kehilangan kontrol."
"Dewan kota memberi kami jaket yang dapat terlihat mencolok pada malam hari," ujar Jim tentang keselamatannya.
Jim berkata, hal yang membuatnya mampu melalui kondisi suhu ekstrem ini adalah para rekan kerjanya.
"Anda harus berusaha menikmati dingin ini. Anda butuh orang-orang untuk membuat Anda tertawa dan pasti selalu ada jalan keluar atas kondisi ini," kata Jim.
'Dihargai'
Meski sejumlah bandara membatalkan penerbangan karena suhu ekstrem, beberapa petugas landasan menghadapi kondisi itu agar masyarakat tetap dapat berpergian lewat jalur udara.
Bandara Internasional Colombus di Ohio mengunggah video ke media sosial yang memperlihatkan pekerja membersihkan lapisan es dari landasan pacu.
Saat pekerjaan itu dilakukan, suhu di Colombus jatuh ke -18 derajat celcius.
Seperti diberitakan USA Today, juru bicara maskapai American Airlines berkata bahwa mereka menyiagakan mobil penghangat untuk pekerja lapangan di Bandara Internasional O'Hare.
Sementara itu, maskapai United Airlines belakangan memutuskan mengurangi jam kerja pegawai mereka karena kondisi cuaca ini.
'Inovatif'
Sarah McMullen bekerja di rumah sakit di Indianapolis, Indiana, kawasan yang saat ini bersuhu -23 derajat celsius.