Sabtu, 4 Oktober 2025

Apa yang ada di otak Kanye West, mengapa ia mendukung Presiden Trump?

Tak ada pesohor yang membuat sensasi begitu banyak di tahun 2018 seperti rapper Kanye West. Musisi ini menelurkan lima album besar sepanjang

Ia lantas mulai berbicara soal maskulinitas, ekonomi, dan kesehatan mentalnya. Pertemuan itu diakhiri dengan ungkapan"cinta" Kanye untuk Trump dan ia memeluk Trump saat para fotografer memotretnya.

Kanye West
Getty Images
Kanye menyatakan mengenakan topi 'MAGA' atau Make America Great Again membuatnya merasa seperti "Superman".

Setelah itu, media lebih banyak mengabarkan kondisi kesehatan mental Kanye dibanding kiprah musik sang rapper.

Keesokan harinya, misalnya, majalah Psychology Today memuat artikel berjudul 'Pelajaran kesehatan mental dari pertemuan Kanye dan Trump di Gedung Putih', sementara majalah Vox menurunkan laporan mendalamnya tentang "cara merusak pembicaraan tentang selebriti dan kesehatan mental".

Kanye sendiri sudah pernah mengemukakan secara terbuka perihal kesehatan mentalnya di hadapan para penggemarnya sejak November 2016, ketika ia dirawat di rumah sakit setelah melontarkan kata-kata kasar di atas panggung pertunjukkan di Los Angeles, yang kemudian ia sebut sebuah "terobosan mental".

Namun setelahnya, ia mengungkapkan dirinya didiagnosis mengidap bipolar.

"Saya tidak gila, tapi saya pasti bisa gila jika tertekan," tuturnya kepada stasiun radio Chicago WGCI pada Agustus 2018.

Ia mengutarakan hal itu selama pertemuannya dengan Trump yang bahkan semakin membingungkan, seperti yang dikatakan Kanye bahwa ia, sebenarnya, kurang tidur, tidak bipolar, itulah penyebab kesehatan mentalnya yang buruk.

Sikap politik Kanye ini menuai beragam reaksi publik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sikapnya telah memicu perdebatan sengit di media, di media sosial, dan di seluruh AS tentang identitas Afrika-Amerika di era Trump, tentang dampak ketenaran di era media sosial, dan tentang dialog seputar kesehatan mental dan ras.

Beberapa kalangan, termasuk teman dekatnya penyanyi John Legend, bahkan berspekulasi bahwa semuanya mungkin adalah sebuah "aksi publisitas".

Penuturan orang-orang terdekat Kanye West

Dalam program dokumenter BBC Three, wartawan sekaligus pembuat film, Ben Zand, berbicara dengan sosok-sosok utama yang mengetahui kehidupan awal Kanye, mulai dari teman-teman masa kecilnya, keluarga hingga dosennya, serta mereka yang masih dekat dengannya sekarang ini.

Salah seorang sahabat karibnya yang juga sesama rapper, GLC, menggambarkan awal-awal kehidupan Kanye yang tumbuh di kota South Side, Chicago, sebuah kawasan yang ditempati orang-orang termiskin di kota itu, sebagian besar adalah kulit hitam.

"Ia energik, percaya diri dengan keahliannya, yakin, fokus, dan ia punya komitmen," kata GLC. "Dan ia melakukan apa yang dibutuhkan olehnya untuk berkembang di atmosfer itu."

Di atas segalanya, Kanye menyayangi ibunya, Donda West, figur paling penting dalam perkembangan putranya menjadi salah satu musisi terbesar dalam sejarah musik.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved