Siapakah Andrew Brunson, pendeta AS di tengah-tengah krisis diplomatik dengan Turki?
Pendeta Andrew Brunson akhirnya dibebaskan oleh pengadilan Turki meskipun dinyatakan bersalah dalam kasus terorisme yang telah membuat hubungan
Jaksa mengatakan Brunson terkait dengan dua kelompok yang Turki pandang sebagai "teroris" - jika terbukti bersalah, dia dapat dipenjara sampai 35 tahun.
Brunson dituduh bekerja sama dengan Partai Buruh Kurdistan (PKK), di samping kelompok yang dipimpin ulama di pengasingan Fethullah Gulen - yang dituding melakukan usaha kudeta gagal.
Gulen tinggal di Pennsylvania, AS dan telah menyangkal terlibat dalam usaha kudeta. Turki mendesak AS untuk mengekstradisinya agar dapat didakwa.

Keluarga dan teman-teman Brunson menuduh Turki menggunakan pendeta itu untuk mendapatkan Fethullah Gulen.
Penahanannya membuat pendeta ini menjadi pahlawan di AS. Para jemaat Presbyterian berdoa dan berpuasa untuknya.
Sementara itu Turki mendesak mereka untuk tetap "menghormati proses pengadilan yang dijalankan sesuai dengan prinsip payung hukum."
Sanksi
Pada tanggal 18 Juli, ketika pengadilan Turki memerintahkan Brunson tetap ditahan di penjara sambil menunggu sidang, pemerintah AS menyatakan kemarahannya.
Presiden Donald Trump menggambarkan keputusan tersebut sebagai "memalukan" dan mendesak Presiden Erdogan untuk membebaskan pendeta itu.
"Dia sudah disandera terlalu lama," cuit Trump. "@RT_Erdogan harus melakukan sesuatu untuk membebaskan suami dan ayah beragama Kristen ini. Dia tidak melakukan kesalahan dan keluarganya membutuhkannya."
- Dua menteri Turki dikenai sanksi Amerika Serikat, hubungan kedua negara semakin tegang
- Pendeta AS yang dituduh dukung Fethullah Gulen, keluar dari penjara Turki
- Turki dan Amerika Serikat 'gagal' atasi sengketa yang sebabkan mata uang lira anjlok
Pada tanggal 25 Juli, Brunson dijadikan tahanan rumah karena kesehatannya memburuk - keputusan tersebut disambut baik Washington tetapi tetap dipandang tidak cukup.
Tanggal 1 Agustus, Gedung Putih mengumumkan sanksi kepada menteri hukum dan dalam negeri Turki terkait dengan terus ditahannya Brunson.
Tindakan ini diikuti dengan pengumuman Presiden Trump bahwa AS menggandakan tarif atas baja dan aluminum dari Turki.
"Hubungan kami dengan Turki tidak baik saat ini!" cuit presiden AS.

Krisis parah
Pertikaian antara dua sekutu NATO ini berkembang menjadi krisis serius.