Janji Denuklirisasi, Kenyataannya Korea Utara Lanjutkan Kegiatan Penelitian Nuklirnya

‎Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, YONGBYON - Sebuah tayangan televisi, Rabu 27/6/2018) menggambarkan jika Korea Utara (Korut) terus melakukan perbaikan secara cepat terhadap fasilitas penelitian nuklirnya.

Padahal, sebelumnya Korut telah menyatakan komitmennya untuk denuklirisasi di Semenanjung Korea dalam KTT Singapura lalu.

Dilansir dari laman Al Jazeera, Kamis (28/6/2018), Pemimpin Korut Kim Jong Un telah berjanji untuk mewujudkan kesepakatan yang telah diambil dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada pertemuan puncak di Singapura pada awal Juni ini.

Baca: Instruktur Yoga Jepang Mantan Graphia Idol Menantikan Tamu Warga Indonesia

Namun KTT Singapura itu tampaknya gagal mendefinisikan denuklirisasi secara jelas atau menghasilkan garis waktu tertentu untuk membongkar persenjataan Korut terkait kepemilikan senjata atom.

Trump mengklaim prosesnya akan dimulai secara cepat, ia mengatakan pada pekan lalu, "ini akan menjadi denuklirisasi total,".

Kendati demikian, citra satelit baru-baru ini menunjukkan bahwa di situs nuklir utama Yongbyon Utara, tidak hanya operasi yang terlihat dilanjutkan, namun juga kegiatan lainnya seperti perbaikan infrastruktur, menurut situs web pemantauan nuklir, 38 North.

Baca: Seorang Pemuda Di Jepang Tusuk Polisi Hingga Tewas Lalu Rampas Pistol Dan Bunuh Seorang Satpam

"Citra satelit komersial yang memantau dari tanggal 21 Juni itu menunjukkan bahwa perbaikan pada infrastruktur yang dilakukan Pusat Penelitian Ilmiah Nuklir Yongbyon terus dikebut,".

Situs itu mencatat bahwa adanya operasi lanjutan di pabrik pengayaan uranium Korut dan beberapa instalasi baru di lokasi, termasuk kantor teknik dan jalan masuk ke sebuah bangunan perumahan reaktor nuklir.

Namun operasi lanjutan yang dipaparkan dalam situs itu tidak bisa dilihat memiliki keterkaitan dengan janji Korut untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.