Sabtu, 4 Oktober 2025

Sindir Pejabat PBB yang Menghinanya, Duterte: Anda Mempunyai Kepala Besar, Sayangnya Itu Kosong

"Dengar, Anda mempunyai kepala besar. Sayangnya, itu kosong. Anda tidak intelektual."

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. 

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Komentar pedas kembali dilontarkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Kali ini yang menjadi sasarannya pejabat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang telah menghinanya.

Sebelumnya, Komisioner HAM PBB Zeid Ra'ad Al Huseein menjelaskan, Duterte memerlukan pemeriksaan kondisi kejiwaan.

Baca: Sudah Lima Hari Menghilang, Bule Asal Selandia Baru Belum Ditemukan Dari Gunung Merbabu

Zeid mengaku kecewa karena Duterte dinilai telah melecehkan sejumlah pejabat PBB, di antaranya adalah Pelapor Khusus Agnes Callamard.

Saat itu, Duterte menggunakan kata-kata kotor, dan mengancam bakal menampar Callamard karena mengkritik kampanye anti-narkoba yang digelarnya.

"Ini membuat kami percaya kalau Presiden Filipina ini membutuhkan evaluasi kejiwaan," ujar Zeid pada 9 Maret lalu.

Baca: Sidang First Travel Ungkap Hubungan Asmara Kiki Hasibuan: Disebut Mantan Pacar Hingga Usapan Anniesa

Dilansir AFP Rabu (4/4/2018), Duterte langsung mengeluarkan makian kepada pangeran asal Yordania tersebut dalam pidatonya Selasa (3/4/2018).

"Hai komisioner sialan, Anda berkata bahwa saya harus ke psikiater? Malah psikiater berkata saya 'Tuan, Anda tidak apa-apa. Hanya suka mengutuk saja'," kata Duterte.

Mantan Wali Kota Davao itu berkata kalau dia sudah dinasihati untuk tidak berkomentar atas pernyataan Zeid.

Baca: Benda Mencurigakan Mirip Bom Pipa Buat Geger Warga Cipondoh, Ini Penjelasan Polisi

Namun, dia mengaku berusaha "membalas dendam".

"Dengar, Anda mempunyai kepala besar. Sayangnya, itu kosong. Anda tidak intelektual. Kepala Anda bahkan tidak bisa memberikan nutrisi untuk menumbuhkan rambut," sindir Duterte.

Bukan kali ini saja Duterte memaki pejabat tinggi.
Presiden 73 tahun tersebut pernah menghina mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, dan Pemimpin Katolik Roma Paus Fransiskus.

Sejak Juli 2016, Duterte melaksanakan kampanye untuk memerangi peredaran narkoba.

Namun, sejumlah organisasi kemanusiaan menyebut dia melakukan pelanggaran HAM.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved