20 Pekerja Migran Myanmar Tewas Terpanggang di Dalam Bus di Thailand
Dua puluh pekerja migran dari Myanmar tewas setelah bus yang membawa mereka terbakar di Barat Laut Thailand, Jumat (30/3/2018) pagi.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG - Dua puluh pekerja migran dari Myanmar tewas setelah bus yang membawa mereka terbakar di Barat Laut Thailand, Jumat (30/3/2018) pagi.
Dikutip dari laman New York Times, polisi mengatakan bahwa para pekerja tersebut sedang melakukan perjalanan ke distrik pabrik dekat Bangkok.
Baca: Larangan Penjualan Alkohol Dicabut, Pub di Irlandia Dulang Untung Saat Perayaan Paskah
Ketika melintas di provinsi Tak, api melalap bus carteran mereka sekira pukul 01.30 pagi waktu setempat.
Juru Bicara Polisi Kerajaan Thailand, Kolonel Krissana Pattanacharoen menyampaikan bahwa penyebab kebakaran hingga kini belum diketahui.
Baca: Polisi Kamboja Tetapkan Pria AS Suami Enen Cahyati Sebagai Tersangka Pembunuhan
Pihak berwenang pun berencana untuk mewawancarai pengemudi bus yang selamat dari kebakaran itu.
Ia menambahkan, bus nahas tersebut membawa 47 orang, 27 diantaranya hanya mengalami luka ringan.
Sedangkan 20 orang lainnya tewas terpanggang dalam bus bertingkat yang hanya menyisakan rangka yang hangus di tepi jalan.
"Kami mencoba mengidentifikasi mayat-mayat itu dan juga mencoba menghubungi Konsulat Myanmar untuk mengidentifikasi mayat-mayat itu," kata Kolonel Krissana.
Pekerja yang tewas itu, katanya, merupakan penganut Buddha sehingga jenazah mereka harus segera diurus untuk menjalani prosesi keagamaan.
Baca: PKB Akan 100 Persen Puas Kepada Jokowi Bila Gandeng Cak Imin Dalam Pilpres 2019
"Mereka adalah penganut Buddha, jadi kami harus mengirim mereka kembali ke kampung halaman mereka untuk upacara keagamaan di sana," jelas Krissana.
Sebelum pemerintah militer Thailand memberlakukan Undang-undang yang keras tentang pekerja migran pada Juni lalu, negara tersebut memang memiliki banyak pekerja migran ilegal.
Terhitung ada sebanyak tiga juta pekerja migran ilegal yang berasal dari sejumlah negara di Asia, seperti Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Namun aturan baru Thailand yang menerapkan hukuman penjara hingga lima tahun jika ada pekerja migran yang terbukti tidak memiliki dokumen resmi, menyebabkan puluhan ribu pekerja kembali pulang ke rumah.
Para pekerja yang tewaa pada Jumat pagi tadi telah melewati serangkaian proses pendaftaran baru untuk bekerja di negara itu, seperti yang dilaporkan media massa Thailand.
Menurut data Oeganisasi Kesehatan Dunia pada 2013 lalu, sejumlah jalan di Thailand memang dikenal berbahaya, itu sebabnya angka kematian dalam kasus kecelakaan lalu lintas di Thailand menjadi satu yang tertinggi di dunia.
Pada 2015, Thailand berada di peringkat kedua kasus kematian tertinggi setelah Libya.
Minggu lalu, sedikitnya ada 18 orang tewas saat sebuah bus wisata berbelok melintasi median dan meluncur di jalan di Provinsi Nakhon Ratchasima, di Timur Laut Thailand.