Didiskriminasi, Seorang Wanita Asal Asia Dilarang Naik Bus di Selandia Baru
Seorang ibu hamil dan dua anaknya mengalami hal yang tidak menyenangkan saat akan menggunakan moda transportasi bus di Selandia Baru.
"Permisi? Halo? Buka pintunya," kata Kim kepada sopir, tetapi hanya diabaikan.
Kim mengungkapkan penolakan tersebut berawal pada 24 Februari lalu.
Ketika dia naik bus dengan bayinya di kereta dorong, terjadi diskusi panas diantara mereka.
"Seperti biasa, saya duduk di sisi kanan karena sisi kanan adalah tempat duduk yang disediakan untuk kereta bayi, tetapi sopir menyuruh saya pindah ke kursi sisi kiri," katanya.
"Kursi yang tepat lebih aman untuk bayi itu. Bisakah saya duduk di sisi kanan?" ujar Kim ke sopir bus.
Namun, sopir justru menjawab, jika Kim tidak pindah ke kiri, dia harus turun.
Kim bersikeras, sisi kiri akan berbahaya karena banyak guncangan.
Mendengar hal itu, pengemudi justru mengancam akan memanggil polisi jika dia tidak mimindahkan kursi.
Dia pun menurut dan mengatakan anaknya gemetar jika dia tidak memegangnya.
Kim pun berpikir, dia telah menjadi korban tindak diskriminasi.
Auckland Transport sejak itu mengangkat masalah ini ke Pavlovich Transport Solutions, operator bus.
Penyelidikan kini sedang berlangsung.
(Tribun-Video.com/Vika Widiastuti)