Sabtu, 4 Oktober 2025

Didiskriminasi, Seorang Wanita Asal Asia Dilarang Naik Bus di Selandia Baru

Seorang ibu hamil dan dua anaknya mengalami hal yang tidak menyenangkan saat akan menggunakan moda transportasi bus di Selandia Baru.

Penulis: Vika Widiastuti

TRIBUNNEWS.COM, AUCKLAND - Seorang ibu hamil dan dua anaknya mengalami hal yang tidak menyenangkan saat akan menggunakan moda transportasi bus di Selandia Baru.

Dia dilarang naik ke bus di Auckland, Selandia Baru beberapa kali selama sebulan terakhir. 

Tribun Video melansir Nextshark pada Rabu (28/3/2018), Bomi Kim yang tinggal di West Auckland percaya dia adalah korban diskriminasi yang serius.  Bomi merupakan seorang wanita Asia yang tinggal di Selandia Baru.

Atas apa yang dialaminya tersebut, dia telah mengajukan keluhan kepada Auckland Transport. 

Kim dilaporkan tidak bisa mengemudi.

Baca: Game VR Codename:Mindvoke Karya Anak Bangsa Dirilis

Sehingga bus merupakan satu-satunya sarana transportasi yang mungkin untuknya. 

Dilaporkan, supir pertama kali menolaknya untuk masuk ketika dia membawa kereta bayi. 

"Saya protes ke perusahaan bus sebulan yang lalu, sopir bus bertindak keras saya naik bus membawa kereta. Setelah itu, sopir bus yang sama tidak membiarkan saya naik bus. Saya sedang menunggu jawaban dari perusahaan bus, tetapi sopir bus masih tidak memberi sata tumpangan," katanya kepada New Zeland Herand.

"Saya harus pergi ke rumah sakit karena anak saya, tetapi sopir bus menghalangi saya menggunakan bus," ujarnya. 

Karena kejadian itu, Kim harus membatalkan beberapa janji dengan pihak rumah sakit. 

Baca: Kiki Hasibuan Gunakan Uang Calon Jemaah untuk Membeli Apartemen

Minggu lalu, Kim telah berhasul merekam kejadian di mana, sopir bus menolaknya masuk saat dia di halte bus di Fernhill Drive, Westgate. 

Dia mencoba mencari bus lain di West Harbor sore itu. 

Namun, dia mengalami hal serupa. 

"Permisi? Halo? Buka pintunya," kata Kim kepada sopir, tetapi hanya diabaikan.

Kim mengungkapkan penolakan tersebut berawal pada 24 Februari lalu. 

Ketika dia naik bus dengan bayinya di kereta dorong, terjadi diskusi panas diantara mereka. 

"Seperti biasa, saya duduk di sisi kanan karena sisi kanan adalah tempat duduk yang disediakan untuk kereta bayi, tetapi sopir menyuruh saya pindah ke kursi sisi kiri," katanya. 

"Kursi yang tepat lebih aman untuk bayi itu. Bisakah saya duduk di sisi kanan?" ujar Kim ke sopir bus. 

Namun, sopir justru menjawab, jika Kim tidak pindah ke kiri, dia harus turun. 

Kim bersikeras, sisi kiri akan berbahaya karena banyak guncangan. 

Mendengar hal itu, pengemudi justru mengancam akan memanggil polisi jika dia tidak mimindahkan kursi. 

Dia pun menurut dan mengatakan anaknya gemetar jika dia tidak memegangnya. 

Kim pun berpikir, dia telah menjadi korban tindak diskriminasi

Auckland Transport sejak itu mengangkat masalah ini ke Pavlovich Transport Solutions, operator bus. 

Penyelidikan kini sedang berlangsung. 

(Tribun-Video.com/Vika Widiastuti)

Sumber: Tribun Video
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved