Letkol Beltrame, Sosok Polisi yang Korbankan Diri Jadi Sandera Teroris di Perancis Meninggal Dunia
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gérard Collomb, mengumumkan kabar meninggalnya Letkol Arnaud Beltrame
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Kini Pahlawan itu telah meninggal dunia akibat luka tembakan di tenggorokan ketika ia mengorbankan dirinya untuk menggantikan sandera teror di supermarket Trèbes, Perancis.
Pahlawan itu adalah Letnan Kolonen Arnaud Beltrame yang sempat kritis akibat ditembak setelah dia bertukar posisi dengan beberapa orang yang disandera seorang pria bersenjata yang mengklaim diri anggota teroris ISIS.
Baca: Terbakar Api Cemburu, Pria di Jakarta Utara Bunuh Suami Siri di Hadapan Istrinya
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gérard Collomb, mengumumkan kabar meninggalnya Letkol Arnaud Beltrame sesaat sebelum pukul 06.00 pagi(waktu Perancis), Sabtu (24/3/2018).
"Kita tidak akan melupakan kepahlawananya, keberanian, dan pengorbanannya. Dengan berat hati, saya mengirim dukungan dari seluruh negeri kepada keluarga, teman dan rekan pahlawan Letnan Kolonen Arnaud Beltrame," tulis Collomb di akun twitternya.
Baca: Berziarah Ke Makam Taufiq Keimas, Cak Imin: Pak Taufik, Saya Izin Jadi Cawapresnya Pak Jokowi
Tak lama kemudian, Presiden Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ia "sangat terharu" dan belajar dari meninggalnya petugas kepolisian ini.
Beltrame ditembak di tenggorokan pada akhir pengepungan empat jam supermarket di kota tenang Trèbes, dekat Carcassonne, di selatan Perancis pada Jumat (23/3/2018) lalu.
Letnan Kolonen Arnaud Beltrame telah menawarkan diri untuk menggantikan posisi dari beberapa sandera yang ditahan oleh Radouane Lakdim, yang telah menembak anggota staf dan pelanggan di toko, setelah berteriak kesetiaan kepada ISIS.
Baca: Ketika Jokowi Beri Kejutan Hadir Dalam Resepsi Pernikahan Mantan Ajudannya
Collomb mengatakan pada Jumat lalu, bahwa Lakdim memperbolehkan Beltrame menggantikan posisi dari seorang sandera wanita.
Sebelumnya, tersangka berusia 25 tahun itu telah membajak mobil, menembak, dan melukai sang sopir dan membunuh penumpang.
Kemudian ia juga menembak sekelompok polisi cadangan yang sedang bermain sepak bola.
Kematian Beltrame membuat jumlah total korban tewas menjadi bertambah menjadi empat orang dan 15 orang lain yang terluka.