Pembunuhan Kim Jong Nam
Kim Jong Nam Sempat Curhat Hidupnya Dalam Bahaya Sebelum Menjadi Korban Pembunuhan
Kim Jong Nam sepupu pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un sempat berujar dirinya dalam bahaya kepada temannya di Malaysia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Kim Jong Nam sepupu pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un sempat berujar dirinya dalam bahaya kepada temannya di Malaysia.
Kim Jong Nam mengaku hidupnya berada dalam bahaya enam bulan sebelum dia dibunuh.
Hal itu diungkapkan penyidik polisi dalam pengadilan Tinggi Shah Alam, Malaysia, Selasa (27/2/2018).
Dua perempuan, yakni warga negara Indonesia (WNI), Siti Aisyah dan warga Vietnam, Doan Thi Huong, telah didakwa membunuh Kim Jong Nam dengan mengolesi wajahnya dengan racun sarag VX, di Bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari tahun lalu.
Baca: Kesal, Seorang Pria Kunyah Kepala Ular yang Menggigitnya
Empat buronan warga Korea Utara juga telah didakwa dalam kasus pembunuhan yang sama.
Pengacara Siti, Gooi Soon Seng mengatakan kliennya berpikir mereka sedang bermain lelucon untuk sebuah acara reality show di televisi.
Kliennya telah dibayar untuk melakukan aksi lelucon di tempat lain seperti bandara dan pusat perbelanjaan.
Karena itu kliennya tidak tahu mereka sedang meracuni Kim.
Baca: Deadlock, Sengketa PKPI Dengan KPU Lanjut ke Tahap Adjudikasi
Siti dan Doan bisa diganjar hukuman mati, jika terbukti bersalah.
"Kim tiba di Malaysia pada 6 Februari tahun lalu dan dijemput di bandara oleh sopir temannya Tomie Yoshio," ujar Wan Azirul Nizam Che Wan Aziz, polisi yang memimpin penyelidikan.
Sopir tersebut telah diperintahkan untuk menjemput Kim Jong Nam dan mengantarkannya ke penginapan dan tempat-tempat lain yang dia inginkan.
Peristiwa itu terjadi setelah Kim Jong Nam mengatakan kepada Yoshio, "hidup dalam bahaya" sebelum kunjungan ke Malaysia.