Jumat, 3 Oktober 2025

'Senjata rahasia' Korea Utara itu bernama Kim Yo-jong, adik Kim Jong-un

Kim Jong-un kali ini tak menggunakan rudal. Ia melakukan 'tebar pesona' dengan mengirim 'senjata rahasia' yang tak lain adalah adinya sendiri,

Jenis pemujaan terhadap seorang pemimpin ini asing bagi generasi muda Korea Selatan yang tidak mudah tergoda oleh pendatang Korea Utara.

Protes muncul di media sosial oleh sebuah kelompok dengan usia sekitar 20 dan 30 tahun yang merasa bahwa Presiden Korea Selatan Moon Jae-in salah untuk mengintegrasikan orang Korea Utara ke tim hoki es perempuan.

Peringkat popularitas presiden belum sepenuhnya pulih.

'Seperti kultus agama'

Dan kesenjangan budaya menjadi sangat mencolok saat pertandingan hoki es itu sendiri.

Kelompok pemandu sorak Korea Selatan di Olimpiade telah melakukan aksi seksi untuk lagu Uptown Funk di rok mini dan sepatu bot setinggi lutut sambil melambaikan pom pom.

Tapi deretan pemandu sorak Korea Utara di bawah mereka sepertinya tidak menyadari adanya pukulan pop atau rock yang meledak di sekitar stadion.

Dalam baju olahraga warna merah yang seragam, penampilan mereka terdiri dari gerakan yang unik dan nyanyian yang dilakukan serentak. Lagu tradisional mereka adalah tentang menyatukan tanah air.

"Kami adalah satu" adalah seruannya.

Pemandu sorak Korea Utara menjadi pusat perhatian di Oliampiade Musim Dingin di Pyeongchang.
Getty Images
Pemandu sorak Korea Utara menjadi pusat perhatian di Oliampiade Musim Dingin di Pyeongchang.

Han Seo-hee khawatir para pemandu sorak dilihat sebagai tontonan yang aneh. Dia teringat sebuah kejadian di tahaun 2003.

"Ketika para pemandu sorak tiba di Korea Selatan, hujan turun dan potret Kim Jong-il di bendera utama menjadi basah. Seluruh kelompok pemandu sorak merasa ketakutan dan keluar dari bus dan mengumpullam gambar untuk melindunginya. Warga Korea Selatan cukup terkejut melihat perilaku ini karena terlihat seperti pemujaan religius.

"Ini hanya mempertegas perbedaan antara Selatan dan Utara."

Ilmuwan politik Ian Bremmer mencatat di Twitter bahwa "tim pemandu sorak Korea Utara adalah tontonan yang menakjubkan, tapi mereka adalah sandera manusia dari rezim kriminal. Ini adalah hal yang paling memilukan yang akan kita lihat di Olimpiade".

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved