Minggu, 5 Oktober 2025

Polemik Yerusalem

Tak Puas Klaim Yerusalem, Trump Tebar Ancaman 'Mengerikan' untuk Rakyat Palestina

Tak puas mengklaim Yerusalem untuk Israel, Donald Trump menebar ancaman untuk rakyat Palestina.

Penulis: Rendy Sadikin
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Sejumlah peserta membakar poster wajah Donald Trump saat aksi solidaritas untuk Palestina di depan Konsulat Jenderal Amerika Serikat, di Medan, Sumatera Utara, Jumat (15/12/2017). Aksi yang diikuti berbagai ormas islam tersebut, sebagai bentuk protes kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota baru Israel. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR) 

TRIBUNNEWS.COM - Tak puas mengklaim Yerusalem sebagai Ibukota Israel, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menebar ancaman untuk rakyat Palestina.

Seperti dilansir dari BBC, Rabu (3/1/2018), Trump mengatakan AS bisa menyetop pembayaran bantuan untuk rakyat Palestina yang enggan berbicara soal kedamaian.

Melalui akun jejaring sosial Twitter @realDonaldTrump, dia berkicau AS tidak menerima apresiasi maupun penghormatan sebagai balasan atas bantuan itu.

Trump juga berkicau bahwa pernyataan Yerusalem sebagai ibukota Israel membuat Palestina melenceng dari meja diskusi terkait pembicaraan damai.

Sementara, rakyat Palestina menilai langkah AS terkait status Yerusalem tidak bisa lagi menjadikannya penengah dari pembicaraan damai tersebut.

Kicauan Trump terkait embargo bantuan untuk Palestina berawal dari cuitannya terkait sokongan keuangan buat Pakistan.

Dalam cuitannya, Trump mengatakan Pakistan hanya memberikan kebohongan dan tipuan sebagai timbal balik bantuan miliaran dollar yang diberikannya.

"Bukan cuma ke Pakistan, kami membayar miliaran dollar hanya untuk omong kosong," kicau Trump.

"Sebagai contoh, kami membayar rakyat Palestina ratusan juta dollar per tahun dan tidak mendapatkan apresiasi apapun," cuit Trump.

"Mereka (rakyat) Palestina bahkan tidak mau bernegosiasi terkait pernyataan damai dengan Israel," lanjutnya.

"Kami telah mengambil Yerusalem, bagian terberat dalam negosiasi, keluar dari meja. Tapi Israel, untuk itu, harus membayar lebih banyak."

"Tapi, dengan Rakyat Palestina, tidak lagi ingin berdamai. Lalu mengapa kami harus memberikan bantuan masa depan ini untuk mereka (rakyat Palestina--red)?"

Bantuan apa yang diberikan Amerika Serikat?

Kicauan Trump tersebut menyusul pernyataan Nikki Haley, Duta Besar AS untuk PBB.

Haley mengatakan bahwa Negeri Paman Sam bakal setop berkontribusi terhadap badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved