Tiongkok Tanggapi Rencana AS Kembali Kirimkan Astronot ke Bulan
Lu Kang menyatakan, Tiongkok merasa gembira dengan kemajuan iptek yang dicapai berbagai negara dalam hal pemanfaatan antariksa untuk tujuan damai.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lu Kang menanggapi rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan kembali mengirimkan astronot AS ke Bulan.
Lu Kang menyatakan, Tiongkok merasa gembira dengan kemajuan iptek yang dicapai berbagai negara dalam hal pemanfaatan antariksa untuk tujuan damai.
Baca: Presiden Erdogan serukan OKI mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Palestina
Sementara itu dia juga menekankan sikap tegas Tiongkok dalam masalah pencegahan penggunaan senjata di ruang angkasa (Space Weaponization).
Lu Kang menyatakan, Tiongkok yakin bahwa kemajuan baru di bidang penggunaan antariksa untuk tujuan damai pada akhirnya akan menguntungkan seluruh umat manusia. Dalam hal ini, Tiongkok bersedia bekerja sama dengan masyarakat internasional.
Sementara itu dia menyatakan, pendirian Tiongkok dalam masalah pencegahan senjatanisasi di ruang angkasa adalah tegas dan konsekuen.
Jauh sebelum penyelenggaraan Perundingan Pengurangan Senjata di Jenewa, Tiongkok sudah mengajukan harapan agar berbagai pihak dapat mencapai kesepakatan yaitu selekasnya menandatangani persetujuan untuk mencegah senjatanisasi ruang angkasa.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Senin (11/12/2017) mengatakan bahwa AS akan tetap jadi pemimpin pada aspek eksplorasi luar angkasa dan menyatakan dirinya dalam proses untuk bisa mengirimkan astronot AS untuk kembali menjelajahi Bulan.
“Kita akan tetap jadi pemimpin dan akan mempertahankan hal itu dan kita juga akan melipatgandakan upaya (bagi misi ekplorasi luar angkasa),” kata Presiden Trump.
Hal ini disampiaknnya usai meneken Perintah Kebijakan Luar Angkasa 1, sebuah kebijakan yang nantinya akan menyokong misi luar angkasa AS dengan tujuan Bulan dan Mars.
“Kali ini, kita tak hanya akan meninggalkan bendera dan jejak kaki kita di permukaan Bulan, namun landasan bagi misi kita ke Mars dan lebih dari itu,” tegasnya.
Perlombaan eksplorasi luar angkasa saat ini gencar dilakukan oleh negara-negara dunia. Juni lalu, Tiongkok bahkan telah mengumumkan rencana ambisius untuk mempersiapkan pengiriman astronotnya dalam misi penjelahan ke Bulan. (CRI/AP/Xinhua)