Pencarian kapal selam yang hilang dua pekan dihentikan, bagaimana nasib 44 awaknya?
Angkatan Laut Argentina akhirnya mengakhiri upaya penyelamatan 44 awak kapal selam yang dinyatakan hilang dua pekan lalu.
AS juga melaporkan adanya "anomali hidro-akustik" beberapa jam setelah kapal selam itu dinyatakan hilang, di dekat dengan lokasi terakhir yang diketahui.

Angkatan laut Argentina mengatakan bisa saja itu merupakan suara kapal selam yang meledak.
Kabar tentang dugaan adanya ledakan di kapal selama itu sempat membuat murka dan sekaligus kesedihan para keluarga awak kapal selam. Selama proses pencarian, merek berkumpul di pangkalan angkatan laut Mar del Plata.
Sejumlah anggota keluarga menuduh angkatan laut berbohong kepada mereka dengan harapan palsu.

Keluarga lainnya mengkritik pemerintah yang dianggap tidak memberikan anggaran yang memadai bagi perawatan sarana kapal selam hingga dugaan korupsi dalam anggaran pertahanan negara itu.
Kapal selam naas itu itu mengangkut 44 orang awak kapal yang dipimpin komandannya, Pedro Martín Fernández.
Dari 44 orang awaknya, hanya satu berjenis kelamin perempuan, yaitu Eliana María Krawczyk, yang berusia 35 tahun. Dia adalah perwira perempuan pertama di Argentina yang bertugas di kapal selam.
Sejumlah laporan menyebutkan salah-satu calon awak kapal selam itu lolos dari tragedi itu karena dia tengah mengunjungi ibunya yang sakit, dan posisinya digantikan oleh orang lain.

Proses pencarian kapal selama ini melibatkan banyak. Pekan lalu, Rusia bergabung dalam operasi pencarian dengan mengirim peralatan khusus yang diangkut salah satu pesawat terbesarnya.
Mereka membawa kapal selam tak berawak, dikenal dengan nama Pantera Plus, yang dapat menyelam hingga kedalaman 1.000 meter.
Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) juga mengerahkan kapal sellam tak berawak untuk bergabung dalam proses pencarian.