Jumat, 3 Oktober 2025

Tangkap WNI Simpatisan ISIS, Pasukan Filipina Temukan Pistol, Granat, dan Perhiasan

Syaputra ditemukan mengalami luka tembak dan membutuhkan penanganan medis.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
Philstar
Muhammad Ilham Syaputra 

TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Otoritas Filipina mendapati sejumlah senjata, perhiasan, uang saat menangkap seorang WNI simpatisan ISIS di Marawi.

Kepala kepolisian Lanao del Sur, Joel Guyguyon, mengatakan WNI tersebut ditangkap Rabu (1/11/2017) dini hari, saat hendak melarikan diri dari sebuah distrik di kota tersebut.

Guyguyon mengatakan bahwa WNI tersebut bernama Muhammad Ilham Syaputra (23), seorang simpatisan ISIS asal Medan, Sumatera Utara.

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita sejumlah benda, yang termasuk di antaranya sebuah pistol kaliber 45 dan granat.

Didapati pula sebuah ponsel, perhiasan, paspor Indonesia, serta sejumlah uang dalam peso Filipina, riyal Arab Saudi, dan rupiah.

Syaputra ditemukan mengalami luka tembak dan membutuhkan penanganan medis.

Baca: Ini WNI Simpatisan ISIS yang Ditangkap Pasukan Filipina di Marawi

Sebelum ditangkap, dirinya tengah berenang untuk menyeberang Danau Lanao, menuju sebuah kota yang berbatasan dengan Marawi.

Dikatakan Syaputra berupaya meninggalkan tempat persembunyiannya, yang juga jadi tempat bersembunyi beberapa militan kelompok Maute.

Saat berupaya keluar dari Marawi, warga mencurigai perawakan Syaputra yang asing, sehingga dirinya dilaporkan ke otoritas setempat.

Syaputra mengaku bahwa dirinya sudah berada di Filipina sejak November 2016 untuk bergabung dalam upaya penyerbuan di Marawi.

"Dia diajak oleh Isnilon Hapilon (pemimpin Abu Sayyaf dan komandan ISIS di Filipina) untuk berpartisipasi dalam pergerakan mereka di sini," kata Guyguyon.

Hapilon sudah dilaporkan tewas dalam sebuah serangan pada 16 Oktober.

Menurut juru bicara komite penanganan konflik setempat, Zia Alonto Adiong, penangkapan itu dilakukan atas kerja sama dengan masyarakat.

"Penangkapan WNI yang merupakan bagian dari operasi militer di Marawi pada 1 November dilakukan pasukan pemelihara perdamaian tingkat kecamatan (BPAT) Loksadatu," ujar Adiong. (Philstar/Aljazeera)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved