Sabtu, 4 Oktober 2025

Pengusaha Singapura Jualan Bolu Batik Khas Indonesia, Apakah Melanggar Hak Cipta?

Saat ini, kata Goris, Indonesia lemah dalam upaya mendaftarkan dan mendigitalisasi unsur budaya. Ini yang sekarang menjadi 'pekerjaan rumah'

Editor: Sanusi
Instagram
batikrolls Bolu batik 

Menurut Goris, harus diakui kelemahan UKM dalam negeri terletak pada modal dan nilai produk yang berkaitan dengan model bisnis serta pasar.
''Memang sudah kita akui, kalau memang mau mengakses ke pasar yang lebih premium produknya juga musti premium. Dalam artian secara desain, branding, positioning, dan kualitasnya bagus,'' ujarnya.

Di zaman ini, kata Goris, bisnis kecil bisa sukses dan terkenal asal punya konsep produk dan pasar yang jelas. Dan, menjamurnya transaksi online sesungguhnya menjanjikan jangkauan bisnis yang lebih namun masih luput dijajaki.

''Jadi bagi UKM juga seharusnya punya strategi buat go digital jadi tidak cuma punya laman sendiri tapi juga punya satu strategi bagaimana dia menampilkan keunggulan, kelebihannya itu ke pasar kustomer segmen yang dia tuju. Jadi tidak asal juga,'' saran Goris.

Pasar utama bolu gulung batik dari Batikrolls by Nura adalah Singapura dan Malaysia. Satu gulungan bolu sepanjang 22 cm tersebut dijual dalam kisaran 26 dollar Singapura dan 28 dollar Singapura atau sekitar Rp 260 ribu.

Total, ada enam motif batik yang dipakai oleh Nura. Semuanya adalah batik pesisiran khas Indonesia yang kaya motif dan semarak dengan warna. Motifnya pun lebih gamblang, berbeda dengan motif Jawa Tengah yang terikat aturan keraton.

Ambil contoh, motif megamendung ciri khas Cirebon dan motif Pekalongan yang tampil dengan warna berani. Soal rasa, pembeli bisa memilih varian rasa bolu gulung dari nutella, vanila, sampai blueberry.
''Lewat setiap gigitan, orang dari berbagai penjuru dunia bisa belajar sedikit tentang Indonesia. Atau, boleh dikatakan mencicipi budaya Indonesia,'' kata Nura.

Sejak dijual online, bolu gulung batik ini viral dan banyak peminatnya khususnnya di saat-saat menjelang Hari Raya Idul Fitri dan hari libur lainnya.

''Ada banyak juga wisatawan mancanegara yang datang ke Singapura memesan Batikrolls untuk oleh-oleh. Jadi, bolu gulung ini sudah merambah Taiwan, Australia, Swedia, Afrika Selatan, Jepang, Inggris, dan Jerman,'' kata Nura.

Soal batik Indonesia banyak ditiru, Nura berprinsip bahwa 'meniru juga bentuk sanjungan tertinggi'.

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Pengusaha Singapura Sukses Jualan Bolu Batik Khas Indonesia, Adakah Pelanggaran Hak Cipta?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved