Serangan Teroris di Barcelona
Militan Hizbullah Kutuk Serangan Teror di Barcelona yang Diklaim Didalangi ISIS
Hizbullah adalah organisasi Politik dan Paramiliter dari kelompok Islam Syiah yang didirikan pada tahun 1982 dan berbasis di Libanon.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM,BARCELONA - Kelompok militan Lebanon Hizbullah mengutuk serangan teror di Barcelona yang diklaim dilakukan Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang menewaskan sedikitnya 13 orang.
Hizbullah adalah organisasi Politik dan Paramiliter dari kelompok Islam Syiah yang didirikan pada tahun 1982 dan berbasis di Libanon.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Beirut, Jumat (18/8/2017), kelompok Hizbullah menegaskan serangan harus diperbarui untuk menghilangkan kumpulan ideologi yang didasarkan pada kebencian.
Baca: Kronologi Serangan Teror di Barcelona, Berawal dari Ledakan di Sebuah Rumah
Hizbullah, kelompok sayap militer Muslim Syiah yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Uni Eropa, melawan ISIS.
Pernyataan Hizbullah mengatakan bahwa "menargetkan warga sipil yang tidak bersalah dan membunuh mereka adalah bagian dari rencana setan yang sedang dilaksanakan oleh mereka teroris yang bertujuan untuk menodai konsep jihad (Perang Suci) dan merusak citra Islam."
Bukan itu saja. Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi juga melontarkan kutukannya terhadap serangan yang memakan korban 13 orang meninggal dunia dan seratusan luka-luka akibar sebuah mobil van menyeruduk kerumunan orang di Barcelona.
Ia pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas.
Baca: Sikapi Teror di Barcelona, WNI Diimbau Untuk Waspada
Dalam sebuah pernyataan, Abbasi mengatakan serangan teroris tersebut tidak akan mampu membuat orang-orang Spanyol takut karena mereka adalah bangsa yang berani.
Sebelumnya ISIS mengaku sebagai dalang serangan teror melalui sebuah mobil van yang menabrak para pejalan kaki di pusat Barcelona, Spanyol, Kamis (18/8/2017).
Melalui kantor berita Aamaq, Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror berdarah di Barcelona.
Klaim tersebut disampaikan ISIS dalam sebuah pernyataan pada kantor berita Aamaq.
ISIS mengungkapkan bahwa serangan itu dilakukan "prajurit ISIS".
Baca: Indonesia Kecam Aksi Teror di Barcelona
Serangan teror itu merupakan panggilan bagi anggota kelompok ekstrimis, para pengikut ISIS untuk menargetkan negara-negara yang berpartisipasi dalam koalisi yang menyerang Suriah dan Irak yang merupakan basis ISIS.
13 orang tewas dan 100 orang terluka, 15 dari mereka kritis setelah sebuah mobil van menabrak kerumunan orang di kawasan turis Las Ramblas, Barcelona, Spanyol.
Sebuah mobil van berbelok ke sebuah kawasan ramai pejalan kaki lagi sibuk di pusat Barcelona, pada Kamis (17/8/2017) dan melacu kencang menabrak orang-orang yang tengah berjalan.
Pihak berwenang Spanyol menyebutnya sebagai serangan teror.
Korban yang tersisa tergeletak di jalan dan separator dengan darah atau menderita sakit hingga ada kaki yang patah.
Yang lain lari panik melalui Las Ramblas, berteriak-teriak atau membawa anak kecil di lengan mereka.
"Itu jelas serangan teror, dimaksudkan untuk membunuh orang-orang tak berdosa sebanyak mungkin," tegas Josep Lluis Trapero, seorang pejabat polisi senior untuk wilayah Catalonia Spanyol kepada wartawan, Kamis malam. (AP)