Sabtu, 4 Oktober 2025

Seorang Kolektor Pistol Jepang Berhasil Membeli 16 Pistol Ditangkap Polisi

Lelaki dari Kobe tersebut mengaku hanya kolektor saja senang dengan beraneka ragam pistol

Editor: Johnson Simanjuntak
Kepolisian Jepang
Beraneka pistol disita polisi dari pembelian online internet 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepemilikan senjata api dilarang keras di Jepang sesuai UU yang ada.

Namun kini jual beli pistol dan senjata api terjadi di internet online.

Penjualnya dengan mudah disamarkan tak bisa ketahuan, kecuali oleh provider itu sendiri misalnya Yahoo Auction, pihak Yahoo Japan sendiri yang mengetahui data si penjual.

"Januari lalu pihak kepolisian Jepang menangkap seorang lelaki Jepang berusia 57 tahun di kota Kobe ternyata berhasil memperoleh 16 pistol beraneka ragam dari membeli di lelang internet," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (15/2/2017).

Lelaki dari Kobe tersebut mengaku hanya kolektor saja senang dengan beraneka ragam pistol untuk dimiliki sendiri tak akan dipakai untuk apa pun sebagai benda koleksi saja.

Namun Divisi 5 anti kejahatan Kepolisian Jepang tak ambil pusing karena jelas melanggar UU Kepemilikan pedang dan senjata api Jepang.

Kolektor ditangkap dan diproses hukum untuk pelanggaran tindak pidana tersebut dan hukumannya cukup berat penjara kemungkinan lima tahun.

Pistol-pistol beraneka ragam itu dibeli antara lain dari pedagang antik selama 15 tahun terakhir ini dengan harga beraneka ragam mulai 300.000 yen sebuah sampai dengan satu juta yen sebuah.

Diakuinya mengapa ikut tertarik lelang jual beli pistol di online karena ada harg amurah dimulai dengan 2000 yen.

"Lama-lama penasaran juga ingin mendapatkan barang itu sehingga berhasil membelinya, papar lelaki itu kepada polisi.

Meskipun disamarkan seperti pistol angin namun bisa diisi peluru dengan kaliber 22 sampai 25.

"Dengan peluru berisi mesio kaliber 22-25 pasti sudah bisa membunuh manusia itu dan sangat berbahaya sehingga dilarang keras dimiliki siapa pun," ungkap sumber itu lagi.

Dia memberikan contoh meninggalnya seorang CEO makanan Gyoza (seperti pangsit) di Kyoto bulan Desember 2013, Takayuki Oto (73) yang dibunuh pakai pistol kaliber 25.

Kemudian polisi perfektur Ehime juga menangkap seorang lelaki dari Ishikawa yang berusia 63 tahun memiliki 14 pistol juga diakuinya beli dari internet.

Lelaki yang di Kobe tersebut juga memiliki pistol berbentuk seperti bolpen, namun bisa mematikan bila berisi peluru dan diaktifkan pelatuknya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved