Sabtu, 4 Oktober 2025

Presiden Duterte Sebut Pejabat PBB 'Idiot' karena Desak Penyelidikan HAM

Sejak menjabat pada Juni lalu, Duterte, yang dikenal sebagai "penghukum", telah meluncurkan perang yang mengerikan terhadap narkoba

Editor: Fajar Anjungroso
(NPR/AP/Bullit Marquez)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (NPR/AP/Bullit Marquez) 

"Otoritas kehakiman Filipina harus menunjukkan komitmennya menegakkan hukum dan kebebasan dari pengaruh eksekutif dengan melancarkan penyelidikan atas berbagai pembunuhan itu," kata Zeid Ra’ad Al Hussein, Komisaris PBB untuk Urusan HAM.

"Pembunuhan yang disebut Presiden Duterte itu juga melanggar hukum internasional, termasuk hak semua orang untuk hidup, kebebasan dari kekerasan dan pemaksaan, proses hukum yang jelas, dan pengadilan yang bebas," kata Hussein.

Dia juga mengatakan, "ada sangat sedikit informasi tentang penuntutan yang aktual" terkait pembunuhan yang terjadi belakangan ini, meskipun polisi sedang menyelidiki kasus pembunuhan oleh kelompok warga yang main hakim sendiri.

Menurut Zeid, penyelidikan yang kredibel dan independen harus segera dilakukan untuk mendalami kasus pembunuhan di Davao selama Duterte sebagai wali kotanya. (TIME/REUTERS/AP)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved