Jumat, 3 Oktober 2025

Pasang 'Deadline' Tebusan 25 April, Abu Sayyaf Ancam Penggal Sandera

Kelompok Abu Sayyaf mengancam akan memenggal sanderanya jika uang tebusan tak dipenuhi lagi, selambatnya 25 April.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Sanusi
(Global News/YouTube/Canadian Press)
Dua sandera Abu Sayyaf asal Kanada, Robert Hall (kiri) dan John Ridsdel (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Kelompok Abu Sayyaf mengancam akan memenggal sanderanya jika uang tebusan tak dipenuhi lagi, selambatnya 25 April.

Hal itu disampaikan oleh sandera Abu Sayyaf asal Kanada, John Ridsdel, dalam sebuah video yang diunggah kelompok itu pada Jumat (15/4/2016).

Deadline itu berlaku untuk nyawa dua sandera asal Kanada dan seorang sandera asal Filipina.

"Mereka bilang ini adalah peringatan untuk pemerintah Filipina, Kanada, dan keluarga kami," kata Ridsdel, dikutip Global News Canada.

"(Jika tidak dipenuhi), mereka akan memenggal saya," imbuhnya.

Sebelumnya, deadline untuk uang tebusan dijatuhkan pada 8 April, yang sama sekali tak dipenuhi.

Menurut The Standard, selain deadline dimundurkan, uang tebusan juga diturunkan dari Rp 286 miliar menjadi Rp 85,8 miliar.

"Deadline 8 April 2016 sudah lewat, tapi kalian (keluarga dan pemerintah) masih juga menunda untuk memenuhi tebusan," ucap seorang bersenjata.

"Jika kali ini kalian tak memenuhinya, kami pasti akan memenggal satu dari empat sandera pada 25 April mendatang pukul 15.00," tambahnya.

Pemerintah Kanada mengaku telah mengetahui keberadaan video itu, namun menolak berkomentar demi keselamatan dua warganya yang menjadi sandera. (Global News Canada/The Standard)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved