Minggu, 5 Oktober 2025

Kisah Kelam Shandra Woworuntu, WNI yang Sempat Jadi Budak Seks di Amerika Serikat

Tak pernah terbayangkan oleh Shandra Woworuntu, dirinya akan menjadi "budak seks" di Amerika Serikat.

VOA
Shandra Woworuntu, WNI penyintas perdagangan manusia yang sekarang menjadi aktivis kemanusiaan. 

Saya lalu memutuskan pergi ke konsulat Indonesia, untuk mencari bantuan mendapatkan dokumen-dokumen seperti paspor, dan beberapa dukungan.

Saya tahu bahwa mereka memiliki ruang yang bisa dipakai seseorang tidur dalam keadaan darurat.

Namun lagi-lagi hanya kekecewaan yang didapat. Mereka tidak mau membantu saya!

Saya betul-betul tidak punya tempat tinggal dan uang untuk hidup.

Saya terpaksa tinggal di dalam subway (stasiun kereta api bawah tanah) dan di taman-taman.

Hingga suatu saat pertolongan itu datang. FBI akhirnya turun tangan. Mereka kontak polisi dan kasus saya ditangani.

Berbekal keterangan dari catatan harian saya, mereka langsung bergerak. Rumah bordil itu diserbu puluhan petugas FBI dan polisi.

Dulu waktu membuat catatan itu saya tidak tahu kalau catatan ini akan membantu. Nggak sampai ke sana pikiran saya.

Jadi semacam kebetulan. Saya menyampaikan catatan itu kepada polisi hanya untuk satu tujuan, yaitu agar saya bisa membantu menyelamatkan dua teman saya – yang juga warga negara Indonesia dan masih belum bisa kabur.

Kisah yang dialami Shandra Woworuntu, warga Indonesia di New York, ternyata membuka bagaimana sindikasi perdagangan manusia beroperasi di Amerika Serikat.

Bahkan pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Luar Negeri-nya mengakui negaranya menjadi sumber transit dan negara tujuan bagi perdagangan seks dan pekerja paksa.

Atas keberanian Shandra mengungkap kasus di atas, Presiden Obama akhir tahun lalu mengangkatnya sebagai anggota United States Advisory Council on Human Trafficking.

Dewan ini berada langsung di bawah Lembaga Kepresidenan Amerika Serikat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved