Kisah Kelam Shandra Woworuntu, WNI yang Sempat Jadi Budak Seks di Amerika Serikat
Tak pernah terbayangkan oleh Shandra Woworuntu, dirinya akan menjadi "budak seks" di Amerika Serikat.
Oh ya, semua perempuan yang diperdagangkan adalah Asia - selain kami orang Indonesia, ada gadis-gadis dari Thailand, China dan Malaysia.
Ada juga wanita yang bukan budak seks. Mereka adalah pelacur yang mendapatkan uang dan tampaknya bebas untuk datang dan pergi.
Kondisi yang saya alami sangat sulit dan menyakitkan.
Secara fisik, aku lemah. Para pedagang hanya memberi makan saya sup nasi dengan beberapa acar. Apalagi mereka mencekoki saya dengan narkotik yang membuat badan ini semakin tak berdaya.
Satu-satunya "hiburan" saya adalah menulis buku harian, sebuah kebiasaan yang telah saya lakukan sejak kecil.
Saya mencoba untuk merekam apa yang saya lakukan, ke mana saja pergi dan berapa banyak orang yang "main" dengan saya.
Selama itu pula saya selalu berpikiri tentang melarikan diri, tapi kesempatan yang sangat langka.
Pernah ada seorang Indonesia yang berjanji akan menyelamatkan saya.
Dia menyuruh saya untuk datang ke sebuah hotel.
Awalnya meyakinkan. Saya dibelikan baju dan makan yang memadai.
Namun belakangan akhirnya terkuak, dia hanyalah satu dari banyak "pedagang" yang ada di New York.
Dia pun meminta saya untuk melayani para lelaki hidung belang.
Hingga pada sebuah kesempatan saya berhasil melarikan diri ke kantor polisi.
Kepada petugas, saya ceritakan seluruh kejadian yang menimpa saya di Amerika Serikat.
Responsnya sungguh menyakitkan. Tak ada percaya cerita saya.