Kisah Kelam Shandra Woworuntu, WNI yang Sempat Jadi Budak Seks di Amerika Serikat
Tak pernah terbayangkan oleh Shandra Woworuntu, dirinya akan menjadi "budak seks" di Amerika Serikat.
Jarak kedua kota itu mencapai 800 mil. Ah, betapa naifnya saya yang masih berusia 24 tahun ketika itu.
Ternyata Johnny tidak hanya "mengantar" saya, melainkan ada empat perempuan lain di sana.
Kami dibagi menjadi dua kelompok.
Johnny mengambil semua dokumen saya, termasuk paspor saya, dan membawa saya ke mobilnya dengan dua wanita lain.
Dan, dari sinilah bencana itu dimulai.
Kami beberapa kali berganti kendaraan sebelum akhirnya Johnny menyerahkan saya kepada seorang sopir.
Ia membawaku masuk sebuah rumah, sambil mengancam dengan menodongkan senjata api.
Rumah itu sangat mengerikan. Ya, rumah bordil.
Hanya beberapa jam setelah mendarat di Amerika, saya langsung dipaksa untuk berhubungan seks.
Dalam periode ini, saya dipindahtangankan, dari satu tempat ke tempat lain.
Saya tidak bekerja di hotel, tetapi justru disekap. Dari satu orang ke orang lain.
Para "pedagang" perempuan tersebut berasal dari Taiwan, Malaysia, China, Amerika, dan bahkan Indonesia!
Mereka kerap mengatakan bahwa saya berutang 30 ribu dolar AS.
Dan saya harus melunasi dengan cara melayani mereka.
Sekali "pelayanan" dihargai 100 dolar. Artinya saya harus melayani mereka sebanyak 300 kali untuk melunasi "utang" tersebut.