Krisis Aljazair Bikin Bisnis Bodyguard 'Makin Basah' di China
Kejadian penyanderaan dan pembunuhan sandera di Aljazair serta penyanderaan lain yang terjadi di berbagai negara

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Kejadian penyanderaan dan pembunuhan sandera di Aljazair serta penyanderaan lain yang terjadi di berbagai negara tampaknya membuat orang kaya di China semakin takut. Selanjutnya, mereka yang kaya raya mulai menggunakan jasa bodyguard khusus yang memang dilatih sangat spesialis guna melindungi orang kaya tersebut.
Warga negara China menjadi target penyanderaan di Pakistan, Nigeria dan Indonesia beberapa tahun belakangan ini, dengan insiden terakhir di Sudan beberapa waktu lalu, dan perusahaan sumber sumber alam China juga semakin banyak berdiri di Afghanistan, tulis pemberitaan AFP tanggal 20 Januari 2013 dan dikutip Tribunnews.com.
Ketakutan banyak orang kaya China dimanfaatkan perusahaan jasa penasehat keamanan di Cinba membentuk dan melatih tim-tim khususnya seperti yang dilakukan Genghis Security Advisor (GSA) di Beijing.
"Tugas kami yang paling utama justru di luar China," tekan Li Qinsi (29) pelatih tim keamanan di GSA, "Guru kami mengajarkan bahwa keamanan di luar China sangat tidak stabil dan kita perlu menjaga warga China yang kini banyak bekerja di luar negeri," tekannya lagi.
GSA melatih orang yang mantan petugas keamanan di Cina, atau memiliki kemampuan beladiri yang baik, menjadi semacam tentara swasta elit swasta untuk menjaga para warga Cina kaya yang bepergian ke luar Cina.
Chen Yong- qing, pendiri GSA atau mantan PLA (People’s Liberation Army) dan belajar teknik bodyguard dari Israel dengan para jagoan lainnya dari berbagai dunia belajar bersama di sana.
GSA mendapat izin untuk menggunakan senjata api dan izin menggunakan markas tentara China sebagai tempat latihan, tetapi sama sekali tak ada kaitan dengan pemerintah China, tambahnya lagi menambahkan bahwa pasar bodyguard sangat potensial di China.
Latihan para calon bodyguard di sana selama tiga minggu dikenakan biaya sekitar 4600 dollar AS atau sekitar Rp 44,3 juta (kurs Rp 9.600 per dollar AS) dan apabila lulus dari ujian akhir maka dapat berangkat ke Israel untuk melajar persenjataan api di sana.
Latihan sangat berat sekali baik di tempat sangat dingin maupun di tempat sangat panas, "Hal ini karena medan operasi penjagaan kepada para elite orang kaya juga sangat berat menghadapi musuh yang pasti profesional," paparnya.
Perusahaannya pernah dipakai untuk menyelamatkan 29 warga China yang disandera di Sudan bulan Februari tahun lalu.
Seorang bodyguard wanita usia 22, Wang Wenwen, mengakui bahwa latihan yang diterimanya terlalu amat sangat berat tetapi dia tetap berjuang dan sadar bahwa bidang yang diambilnya memang sangat berat nantinya sebagai profesi bodyguard.
"Wanita punya banyak kelebihan daripada laki-laki. Sering orang lain, lawanmu menganggap rendah wanita sehingga kita mudah bergerak. Saat meleng maka kita ambil pen saja dari meja lalu menusukkan penb ke leher lawan tersebut. Tinhgkat keberhasilan sangat tinggi di situ sebagai wanita," ungkapnya lagi.
INTERNASIONAL POPULER