Jumat, 3 Oktober 2025

Imam Masjid di Singapura Dibayar 12 Dolar Sekali Shalat

SIAPA tak kenal Orchard Road? Inilah jalan raya yang menjadi ikon Singapura. Di kiri-kanan jalan sepanjang 2,2 km itu berdiri mal-mal besar

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Imam Masjid di Singapura Dibayar 12 Dolar Sekali Shalat
net
Singapura

Masjid Al Falah bukanlah sekadar masjid tempat singgah untuk mereka yang lelah berbelanja atau cuci mata di Orchard Road. Masjid ini memiliki banyak kegiatan, seperti kursus bahasa Arab, tajwid, baca Alquran, bimbingan haji-umrah, dan kursus persiapan pernikahan.

Jika hari Jumat, ada kuliah agama seusai salat Jumat. Kursus-kursus tersebut ada yang gratis dan ada juga yang berbayar.

Sebagai contoh, kursus tentang pernikahan yang akan digelar 29-30 September mendatang dikenakan tarif 130 dolar Singapura (Singapore Dolar/SGD) per orang.

Ada ruang-ruang kelas dalam masjid dengan ukuran tidak terlalu besar untuk kursus tersebut. Pembimbingnya ustadz-ustadz dari luar, tapi tidak ada yang dari Indonesia. Sedangkan ustadz yang menjadi imam salat, ada tujuh orang yang bertugas secara bergilir dalam memimpin salat. Dari tujuh orang itu satu di antaranya adalah ketua imam, yaitu Ustadz Yusuf Abdulrahim.

Pergiliran tugasnya pada salat Subuh bertugas dua imam (satu imam, satu bilal), Dzuhur dan Ashar dua imam, lalu Isya dan Magrib dua imam. Pada salat Dzuhur dan Ashar biasanya ada ketua imam.

Sahid, yang baru berusia 21 tahun, bertugas memimpin salat Magrib dan Isya pada malam Minggu itu. Sehari-harinya pada pukul 07.00-17.00 ia sebagai pengajar tahfiz Quran di Masjid Darul Iman di kawasan Geylang, Singapura.

Ustadz Sahid mendalami ilmu agama Islam di salah satu pesantren di Kelantan, Malaysia.
Dalam bertugas sebagai imam salat wajib, Ustadz Sahid dibayar 12 SGD untuk sekali salat pada saat weekday (Senin-Jumat).

Sedangkan saat weekend (Sabtu-Minggu), ia menerima bayaran 15 SGD sekali salat. Jadi, jika ia bertugas jadi imam salat Magrib dan Isya saat malam minggu, ia bisa mengantungi 30 SGD (kurang lebih Rp 231.000).

Adapun bilal yang bertugas saat weekday dibayar 8 SGD sekali salat dan saat weekend 10 SGD sekali salat. Ustadz Fauzi, yang saat ditemui wartawan malam Minggu itu bertugas sebagai bilal Magrib dan Isya, akan menerima bayaran 20 SGD (sekitar Rp 154.000).

Menurut Sahid, pemerintah Singapura tidak terlalu mencampuri urusan agama di negeri ini. Ia mengaku menerima gaji dari manajemen masjid, sedangkan Majlis Ulama Islam Singapura (MUIS) memberikan bantuan operasional sebesar 12 persen dari dana yang dimiliki masjid tersebut.

Di Singapura, menurutnya, ada 114 masjid dan pemeluk Islam makin bertambah.

"Banyak orang Tionghoa di Singapura sini yang mulai memeluk Islam. Mereka juga banyak belajar Islam di masjid ini," ujarnya.

Saat ini Singapura berpenduduk sekitar 5 juta jiwa dengan 75 persen warganya adalah keturunan Tionghoa. Agama Islam menjadi kedua yang terbesar setelah Buddha.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved