PM Malaysia Kaji Impor Beras dan Sapi Sulsel
Perdana Menteri Malaysia Datuk Mohd Najib bin Tun Abdul Razak berjanji akan memerintahkan menteri dan departemen terkait untuk berkunjung langsung

Laporan Wartawan Tribunnews.com Dahlan Dahi dari Malaysia
KUALA LUMPUR, TRIBUN – Perdana Menteri Malaysia Datuk Mohd Najib bin Tun Abdul Razak berjanji akan memerintahkan menteri dan departemen terkait untuk berkunjung langsung ke Makassar guna mengkaji kemungkinan mengimpor beras dan sapi dari Sulawesi Selatan.
Di pihak lain, pengusaha Malaysia, Datuk Mohd Nazim Tun Razak, salah satu pemegang saham Bank CIMB Niaga, akan mengirim dua tim ke Makassar dalam waktu dekat untuk menjajaki peluang investasi di bidang pertambangan.
Demikian intisari pertemuan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo secara terpisah dengan PM Datuk Najib dan Datuk Nazim di Kuala Lumpur, Sabtu (4/6/2011), seperti dilaporkan wartawan Tribun yang mengikuti kedua pertemuan tersebut.
Syahrul bertemu Datuk Najib di kediaman pribadi, sebuah rumah sederhana untuk ukuran perdana menteri, di sebuah kawasan perumahan di sebuah gang Jl Taman Duta, Kuala Lumpur.
Sedangkan pertemuan dengan Datuk Nazim, yang tampak akrab dengan Syahrul dan sering berkomunikasi via SMS, digelar di lobi Hotel JW Marriot, ditemani kopi dan biskuit cokelat.
Sapi India
Duduk di kursi ruang tamu dengan pakaian khas Malaysia, PM Najib menjelaskan kepada Syahrul bahwa selama ini Malaysia mengimpor sapi dari India karena harganya lebih murah. Najib berharap sapi Sulsel bisa lebih kompetitif.
“Asal tidak mahal, kami pasti prioritaskan Sulsel,” tutur Najib sambil tersenyum dalam pertemuan yang berlangsung secara kekeluargaan.
Hadir mendampingi Syahrul, para anggota Muspida Sulsel, yakni Pangdam VII Wirabuana Mayjen Amril Amri, Kapolda Sulsel Irjen Johny Waenal Usman, Pangkoopsau Marsekal Muda (Marsda) TNI R Agus Munandar, Danlantamal Brigjen TNI Marinir Chaidier Patonnory, dan Ketua Pengadilan Tinggi Sulsel Muhammad Ramli. Ikut hadir Kepala BKPMD Sulsel Irman Yasin Limpo.
Dalam pembicaraan terpisah dengan Syahrul, Najib mengatakan, bila harga cocok, sapi asal Sulsel tidak perlu dikapalkan dalam bentuk hidup ke Kuala Lumpur tapi cukup dalam bentuk daging beku.
Najib, yang mengaku bangga sebagai keturunan Bugis-Makassar, juga berharap bisa mengimpor beras dari Sulsel asal harganya bisa bersaing.
PM Najib berjanji akan segera mengirim menteri pertanian dan menteri dari departemen terkait ke Makassar untuk menjajaki kemungkinan impor sapi dan beras Sulsel.
Kepada Tribun, Irman menjelaskan, harga sapi dan beras Sulsel tidak kompetitif karena selama ini proses ekspor harus melalui Jakarta atau Surabaya. Sekiranya bisa dikapalkan langsung dari Makassar, harga komoditi Sulsel pasti akan lebih bersaing di pasar internasional, termasuk pasar Malaysia dan Singapura.
Masalah panjangnya mata rantai komoditas ekspor Sulsel sehingga sulit bersaing di pasar internasional juga dialami kakao, komoditas andalan Sulsel.