Jumat, 3 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Jemaah Haji Alami Penurunan Kondisi Fisik, Pola Makan Ini Disarankan untuk Lansia

Banyak jemaah haji yang mengalami penurunan stamina hingga kesehatan setelah menjalani perjalanan suci yang cukup panjang dari Arab Saudi.

Editor: Erik S
MEDIA CENTRE HAJI 2025
ILUSTRASI HAJI - Dokter spesialis gizi klinis pada Klinik Kesehatan Haji Indonesia Daerah Kerja (KKHI Daker) Makkah, Dr. dr. Muhammad Nasir Ruki, Sp.GK menganjurkan pola makan berikut ini bagi jemaah haji yang tiba di Indonesia. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter spesialis gizi klinis pada Klinik Kesehatan Haji Indonesia Daerah Kerja (KKHI Daker) Makkah, Dr. dr. Muhammad Nasir Ruki, Sp.GK menganjurkan pola makan berikut ini bagi jemaah haji yang tiba di Indonesia.

Pasalnya, banyak jemaah haji yang mengalami penurunan stamina hingga kesehatan setelah menjalani perjalanan suci yang cukup panjang dari Arab Saudi.

Kondisi fisik lansia yang sudah kehilangan gigi, menurunnya indera pengecap dan penciuman, tidak mudah merasa lapar, serta mudah mengalami diare, sembelit, dan kembung sangat memengaruhi asupan makan atau daya terima terhadap makanan.

Baca juga: Sinergi PPIH dan Kementerian Haji Arab Saudi Sukses Atasi Tantangan Penyelenggaraan Haji 2025

“Jika nutrisi tidak terpenuhi atau berlebihan, lansia lebih rentan terkena penyakit. Ada pengaturan porsi makan pada usia lanjut perlu diperhatikan,” kata dia dikutip dari laman Kemenkes, Senin (30/6).

Ia membeberkan,  jemaah haji disarankan untuk konsumsi makanan yang rendah kalori namun padat nutrisi.

Merujuk pada American Heart Association berikut pola makan sehat bagi jemaah Lansia.

Asupan karbohidrat sebesar 50 persen dengan porsi lebih banyak.

Jenisnya kacang-kacangan, jagung, kentang, dan biji-bijian), serta serat.

Asupan protein disesuaikan sebagai sisa dari kebutuhan energi harian.

Asupan sodium (garam) dibatasi kurang dari 3 gram per hari.

Baca juga: Persiapan Haji 2026, Pokja Lintas Sektor Bentukan Kemenhaj Saudi Mulai Bekerja Pekan Depan

Tidak dianjurkan mengonsumsi minuman keras/beralkohol dan minuman berkarbonasi.

Agar tidak mengalami dehidrasi, jemaah Lansia disarankan mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih atau air zam-zam sebanyak tiga teguk setiap 10 menit, sehingga dalam satu jam bisa mencapai 200–300 ml.

Air ini tidak hanya berfungsi sebagai pelepas dahaga dan pendingin tubuh, tetapi juga membantu metabolisme makanan untuk mengoptimalkan pembentukan energi.

Selain itu, jumlah kalori harian yang dibutuhkan umumnya semakin berkurang pada Lansia. Namun, tubuh tetap membutuhkan asupan kalori untuk diolah menjadi energi.

Baca juga: Duduk Perkara Dugaan Korupsi Kuota Haji yang Buat Ustaz Khalid Basalamah Diperiksa KPK

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved