Ibadah Haji 2025
Haji 2025 Disebut Gagal Total, DPR Minta KPK Lakukan Penyelidikan
Pelaksanaan Ibadah Haji 2025 Indonesia dinilai gagal total. Hal itu dikatakan anggota Tim Pengawas Haji 2025 DPR RI, Muslim Ayub.
"Ini menyangkut kepercayaan publik dan amanat konstitusi,” tegas politisi asal Aceh itu.
Ia berharap agar pemerintah, khususnya Kementerian Agama dan instansi teknis lainnya, tidak mengabaikan temuan-temuan tersebut dan segera melakukan perbaikan menyeluruh dalam persiapan haji tahun-tahun mendatang.
Arab Saudi Minta Indonesia Persiapkan Haji 2026 Lebih Dini
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang juga Penanggung Jawab Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Hilman Latief bertemu Deputi Bidang Hubungan Luar Negeri Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hasan Munakirah.
Keduanya mendiskusikan sejumlah hal yang terjadi pada penyelenggaraan haji 2025 sekaligus persiapan haji tahun depan.
Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Hilman Latief hadir didampingi Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi dan Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
“Kami bertemu Deputi Kementerian Haji Saudi, mendiskusikan hal yang terjadi tahun ini. Kami semua bersyukur atas pertolongan Allah dan dengan kerja keras bahu membahu, persoalan yang muncul pada saat operasional (haji) bisa kita selesaikan bersama-sama,” terang Hilman Latief jelang bertolak ke Tanah Air di Jeddah, Kamis (26/6/2025).
Baca juga: 92 Jemaah Haji Masih Dirawat di RS Arab Saudi, 26 Dirawat di KKHI
Dalam pertemuan tersebut, kata Hilman, Deputi Kemenhaj dan Umrah Saudi berpesan agar seluruh stakeholders di Indonesia untuk mempersiapkan penyelenggara haji sedari awal.
Menurut Hilman, Hasan Munakirah meminta agar proses persiapan dilakukan lebih dini, sesuai tahapan yang sudah ditetapkan Arab Saudi.
Pemerintah Arab Saudi telah memberikan timeline penyelenggaraan ibadah haji 1447 H/2026 H.
Info tahapan haji tahun depan diberikan pada pertemuan penutupan penyelenggaraan haji 2025 di Makkah, 12 Zulhijah 1446 H atau 8 Juni 2025.
“Tahapan itu mulai dari penetapan kuota, penetapan lokasi di Masya’ir, persiapan kontrak, penentuan jemaah, pelunasan dan lainnya. Ini memang disarankan lebih awal,” ujar Hilman.
“Tentu kami akan menyampaikan ini kepada stakeholders terkait untuk penyelenggaraan haji 1447 H. Semoga kita semua diberikan kemudahan,” sambungnya.
(Tribunnews.com/Gilang P, Dewi Agustina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.