Ibadah Haji 2025
Nusuk Digital Solusi Jemaah Haji yang Belum Terima Kartu Nusuk
Progres penerbitan kartu Nusuk bagi jemaah haji Indonesia telah mencapai angka 90 persen. 10 persen lagi belum mendapatkan kartu nusuk.
Penulis:
Dewi Agustina
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Progres penerbitan kartu Nusuk bagi jemaah haji Indonesia telah mencapai angka 90 persen.
Artinya masih ada sekitar 10 persen lagi jemaah haji yang belum mendapatkan kartu nusuk.
Pemerintah mengimbau jemaah haji untuk tidak khawatir meski kartu Nusuk-nya belum terbit.
Baca juga: Dirjen Haji: 90 Persen Kartu Nusuk Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit
Sebab pemerintah masih terus berupaya agar penerbitan kartu Nusuk jemaah tuntas dalam beberapa hari mendatang.
Selain itu kartu Nusuk juga kini bisa diakses dalam bentuk digital.
Nusuk digital ini bisa diakses melalui platform Tawakalna milik pemerintah Arab Saudi.
Jemaah yang sudah mendarat di Arab Saudi bisa mendownload Tawakalna tersebut.
"Jadi kalau masih di Tanah Air belum lengkap, tapi kalau sudah mendarat atau sudah di Makkah sudah bisa," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief kepada Media Center Haji (MCH 2025) termasuk Tribunnews.com saat baru tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Kamis (23/5/2025) malam.
Hilman mengakui sebagian jemaah sudah mencoba aplikasi tersebut.
"Mereka sedang menyampaikan kepada kawan-kawannya. Sehingga orang yang memegang kartu Nusuk pun boleh mendownload itu di handphonenya. Sehingga setiap saat bisa dilihat," kata Hilman.
Baca juga: 131 Ribu Jemaah Haji Indonesia Sudah Terima Kartu Nusuk, Ini Kegunaannya
Setelah mendownload Tawakalna, jemaah diarahkan untuk mengisi dokumen pribadi di antaranya nomor paspor.
Setelah lengkap maka kartu Nusuk Digital jemaah akan tampil di aplikasi tersebut.
Tawakalna adalah aplikasi seluler resmi di Kerajaan Arab Saudi yang dikembangkan oleh Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Saudi (SDAIA).
Aplikasi ini memiliki berbagai fungsi, termasuk manajemen kasus darurat, perlindungan masyarakat, dan membantu dalam manajemen relief dengan memberikan izin elektronik selama jam malam.
Tawakkalna juga dikenal sebagai aplikasi paspor kesehatan digital pertama di dunia.
Baca juga: 9 Visa Jemaah Haji Masih dalam Proses, Direktur Layanan Haji Berharap Hari Ini Tuntas
Beberapa fungsi utama aplikasi Tawakkalna di antaranya untuk mengelola kasus darurat dan melindungi masyarakat, misalnya selama masa pandemi Covid-19.
Tawakkalna juga dapat digunakan sebagai paspor kesehatan digital, memungkinkan pengguna untuk menunjukkan status kesehatan mereka.
Selain aplikasi utama, terdapat juga aplikasi Tawakkalna Emergency yang fokus pada manajemen kasus darurat dan perlindungan masyarakat.
Pentingnya Kartu Nusuk
Kartu Nusuk adalah kartu yang diterima oleh jemaah haji Indonesia saat berada di Arab Saudi.
Nusuk menjadi semacam identitas sekaligus 'tiket' bagi jemaah dalam mendapatkan akses layanan dan juga dalam aktivitas di setiap tahapan ibadah haji.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief beberapa waktu lalu menjelaskan tentang tiga fungsi utama kartu Nusuk.
Baca juga: Kasus Pneumonia di Kalangan Jemaah Haji, Kemenkes: Pentingnya Pencegahan dan Penanganan
Pertama, Nusuk adalah layanan dari syarikah.
Tahun ini, layanan jemaah haji Indonesia dikelola oleh delapan perusahaan swasta yang disebut sebagai syarikah.
"Setibanya di Madinah, jemaah akan ditempatkan di hotel yang telah ditentukan oleh syarikah. Nah, sebelum bergerak ke Makkah, setiap jemaah akan diberikan Nusuk," terang Hilman saat melepas jemaah haji asal Kabupaten Sukabumi yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 18 di Embarkasi Bekasi, Sabtu (10/5/2025) lalu.
Menjadi tanggung jawab petugas untuk memastikan setiap jemaah memiliki kartu Nusuk.
Hal itu akan mempercepat proses identifikasi dan pelayanan karena data jemaah sudah sinkron dengan data syarikah.
"Nusuk ini spesifik sesuai dengan syarikah yang melayani. Jadi, Insya Allah tidak akan ada lagi cerita jemaah telantar karena ketidakjelasan layanan," paparnya.
Baca juga: Viral Video 9 Jemaah Haji Telantar di Hotel 210 Madinah, PPIH Jelaskan Fakta Sebenarnya
Kedua, Nusuk menjadi syarat masuk ke Masjidil Haram.
"Dengan sistem satu syarikah dan validasi melalui Nusuk, Insya Allah proses ini akan berjalan lebih tertib dan lancar," ujarnya.
Ketiga, kegunaan Nusuk akan sangat terasa saat puncak ibadah haji, yakni pergerakan massal jemaah dari Makkah ke Arafah, lalu ke Muzdalifah, dan Mina.
"Kita akan memberikan pertimbangan khusus untuk jemaah lansia dan pendampingnya. Namun, secara umum, Nusuk akan menjadi acuan data yang sangat penting untuk mengelola pergerakan 2 juta lebih jemaah. Jika data kita tidak akurat, dampaknya akan sangat besar," tegasnya. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)
Ibadah Haji 2025
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
---|
Mekanisme Kuota Haji, Bagaimana Peran Pemerintah dan Swasta Memotong Daftar Antrean? |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.