Senin, 29 September 2025

Ibadah Haji 2025

9 Kasus MERS-CoV di Arab Saudi, Jemaah Haji Diminta Lakukan Ini Jika Batuk hingga Sulit Bernapas

Jemaah haji Indonesia diimbau untuk mewaspadai MERS-CoV, penyakit pernapasan serius yang disebabkan oleh virus corona. 

Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
ANCAMAN MERS-COV - Jemaah haji Indonesia diimbau untuk mewaspadai MERS-CoV, penyakit pernapasan serius yang disebabkan oleh virus corona. Jemaah diminta jaga diri dengan memakai masker dan lakukan hal ini jika mengalami batuk hingga sesak napas. 

Virus corona dapat menimbulkan kesakitan pada manusia dengan gejala ringan sampai berat seperti selesma (common cold), Sindroma Saluran Pernapasan Akut yang berat (SARS/ Severe Acute Respiratory Syndrome) dan penyakit Coronavirus-2019 (COVID-19).

Virus ini diketahui pertama kali menyerang manusia di Jordan pada April 2012, namun kasus yang pertama kali dilaporkan adalah kasus yang muncul di Arab Saudi pada September 2012. 

Sampai saat ini, semua kasus MERS berhubungan dengan riwayat perjalanan menuju atau menetap di negara-negara sekitar Semenanjung Arab. 

KLB MERS terbesar yang terjadi di luar Semenanjung Arab, terjadi di Republik Korea Selatan pada 2015. 

KLB tersebut berhubungan dengan pelaku perjalanan yang kembali dari Semenanjung Arab.

Situasi MERS di Indonesia

Jumlah kasus suspek MERS di Indonesia sejak tahun 2013 sampai 2020 terdapat sebanyak 575 kasus suspek. 

Sebanyak 568 kasus dengan hasil lab negatif dan 7 kasus tidak dapat diambil spesimennya. 

Sampai saat ini, belum pernah dilaporkan kasus konfirmasi MERS-CoV di Indonesia.

Gejala, Tanda, Masa Inkubasi MERS

Masa inkubasi MERS (waktu antara saat seseorang terinfeksi MERS hingga timbul gejala) biasanya sekitar 5 atau 6 hari, namun bisa berkisar antara 2 sampai 14 hari. 

Gejala klinis dari penyakit MERS dapat berupa asimtomatik (tanpa gejala), gejala pernapasan ringan, gejala pernapasan akut hingga kematian. 

 

Namun, sebagian besar kasus konfirmasi MERS mengalami sindrom saluran pernapasan akut yang berat dengan gejala awal yang paling sering ditemukan, yaitu demam, batuk, dan sesak napas. 

Beberapa kasus juga mengalami gejala gastrointestinal seperti diare dan mual/muntah.

Kebanyakan kasus MERS disertai komplikasi yang parah, seperti pneumoni dan gagal ginjal. 

Sekitar 35 persen kasus yang dilaporkan terinfeksi MERS telah meninggal. 

Sebagian besar kasus meninggal karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (komorbid) seperti ginjal, kanker, penyakit paru-paru kronis, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes, serta karena sistem kekebalan yang lemah, dan orang yang berusia tua. 

Sedangkan, beberapa kasus yang terinfeksi memiliki gejala ringan (seperti flu) atau tanpa gejala dapat sembuh. (MCH 2025/Dewi Agustina)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan