Pilkada Serentak 2024
Calon Tunggal di Pilkada 2024 Meningkat, Akademisi: Ini Sisi Gelap Demokrasi, Meski Legal
Mudiyati Rahmatunnisa, menyoroti fenomena semakin maraknya calon tunggal dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Wahyu Aji
Tribunnews.com/Chaerul Umam
CALON TUNGGAL PILKADA - Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Mudiyati Rahmatunnisa, di Ruang Rapat Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (5/4/2025). Dirinya menyoroti fenomena semakin maraknya calon tunggal dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Ia menilai fenomena itu menunjukkan sisi gelap demokrasi, namun legal secara aturan.
"Potensi korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan meningkat jika kepala daerah tidak memiliki kontrol oposisi yang kuat,” ujarnya.
Selain itu, ia mencatat bahwa fenomena calon tunggal berpotensi menurunkan partisipasi pemilih.
Baca juga: Masyarakat dan Pemantau Pemilu Gugat Kemenangan Calon Tunggal di 7 Daerah, Berikut Daftarnya
"Calon tunggal juga mengindikasikan rendahnya partisipasi pemilih, karena masyarakat merasa tidak ada pilihan yang berarti,” pungkas Mudiyati.
Berita Terkait
Pilkada Serentak 2024
Bawaslu Akan Menindaklanjuti Semua Temuan Awal di PSU Pilgub Papua |
---|
Wamendagri Ribka Haluk Berharap Pemungutan Suara Ulang di 3 Daerah Hari Ini Jadi yang Terakhir |
---|
Tinjau Pencoblosan PSU Pilgub Papua, Bawaslu RI Belum Dapati Temuan Lapangan |
---|
Air Sungai Kering Hambat Distribusi Logistik PSU Pilgub Papua, 2 Distrik Berpotensi Coblos Susulan |
---|
KPU - Bawaslu Bakar 2.884 Surat Suara PSU Pilgub Papua Rusak dan Berlebih di Kota Jayapura |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.