Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Media Pemerintah China Berusaha Meyakinkan Publik Bahwa Pandemi Covid-19 Telah Terkendali

Pihak berwenang China berusaha meyakinkan publik bahwa mereka telah mengendalikan situasi pandemi Covid-19

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
AFP/JADE GAO
Orang-orang menunggu untuk menemui dokter di klinik demam darurat di sebuah stadion di tengah pandemi Covid-19 di Beijing pada 18 Desember 2022. (Photo by Jade GAO / AFP) 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China melaporkan 5.138 kasus resmi yang dikonfirmasi pada Sabtu (31/12/2022), namun dengan pengujian atau tes Covid-19 massal yang tidak lagi beroperasi, sementara para ahli mengatakan jumlah infeksi sebenarnya jauh lebih tinggi.

Media pemerintah China di kota Guangzhou mengatakan pada Minggu, bahwa kasus harian Covid-19 mencapai puncaknya sekitar 60.000 orang baru-baru ini, dan sekarang mencapai sekitar 19.000 orang.

Pihak berwenang berusaha meyakinkan publik bahwa mereka telah mengendalikan situasi dan kantor berita China Xinhua menerbitkan sebuah editorial pada Minggu yang mengatakan bahwa strategi saat ini adalah pendekatan terencana berbasis sains yang mencerminkan sifat virus corona yang berubah.

Xinhua mengatakan secara terpisah bahwa pembuatan obat-obatan telah dipercepat pada bulan lalu, dengan produksi pereda nyeri ibuprofen dan paracetamol sekarang mencapai 190 juta tablet per hari, lima kali lebih tinggi dibandingkan awal Desember.

Produksi alat uji antigen hampir dua kali lipat menjadi 110 juta per hari dalam sebulan, kata kantor berita Xinhua.

Pada hari Minggu, Australia dan Kanada bergabung dengan Amerika Serikat dan negara lainnya dalam mewajibkan wisatawan dari China untuk memberikan hasil tes Covid-19 negatif ketika mereka tiba di negara tersebut.

Sedangkan Maroko akan memberlakukan larangan bagi orang yang datang dari China, kata kementerian luar negeri Maroko.

Baca juga: Bahas Situasi Covid-19, WHO Minta China Jujur Soal Data

Menteri Kesehatan Australia Mark Butler mengatakan, langkah-langkah tambahan juga akan dipertimbangkan di tengah kekhawatiran bahwa China tidak mengungkapkan informasi yang cukup mengenai sifat dan tingkat wabah Covid-19 saat ini.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Minggu menawarkan untuk memberi China bantuan yang diperlukan dalam menangani lonjakan kasus Covid-19.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved