Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Guru Besar FKKMK UGM Minta Masyarakat Bersiap Kenaikan Kasus Covid-19 Terjadi di Indonesia

Meskipun angka kasusnya cukup rendah dan gejalanya cenderung sama, bukan berarti masyarakat tidak perlu waspada.

Freepik
WASPADA COVID 19 - Ilustrasi Covid-19. Peningkatan kasus di sejumlah negara tetangga tidak dapat secara pasti akan diikuti peningkatan penularan di Indonesia. Ia menyebut, tingkat kecepatan penyebaran virus cukup rendah. 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Peneliti Mikrobiologi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof dr Tri Wibawa, Ph.D., Sp.MK mengatakan peningkatan kasus di sejumlah negara tetangga tidak dapat secara pasti akan diikuti peningkatan penularan di Indonesia. Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) ini juga menyebut, tingkat kecepatan penyebaran virus cukup rendah.

Baca juga: Kasus Covid- 19 di India Tembus 6.000, Sudah 65 Orang Meninggal

"Belajar dari penularan di masa pandemi lalu yang sangat cepat dan luas, akan lebih baik kalau semua bersiap," tutur dia, Selasa (10/6/2025).

Varian Covid19 yang dominan menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, lalu di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1 dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1). Namun, varian yang dominan di Indonesia saat ini berbeda dengan yang ada di negara tetangga yakni covid MB 1.1.

"MB 1.1. ini varian yang belum masuk pada daftar Variants of Interest (VOIs)  maupun variants under monitoring (VUMs) yang dikeluarkan oleh  WHO," kata dia.

Apa itu Varian MB1.1?

Ia menyebut, belum banyak informasi spesifik tentang Variant MB1.1, tetapi, ia menduga manifestasi klinis yang muncul tidak banyak berbeda dengan varian omicron lain yang pernah beredar di Indonesia.

Baca juga: Waspadai Potensi Lonjakan Covid-19 Jelang Idul Adha, Ini Pesan Epidemiolog

“Gejala yang ditimbulkan pun sejauh ini serupa dengan varian-varian Covid-19 sebelumnya, termasuk demam, pusing, batuk, sakit tenggorokan, mual dan muntah, serta nyeri sendi,” ujarnya.

Meskipun angka kasusnya cukup rendah dan gejalanya cenderung sama, bukan berarti masyarakat tidak perlu waspada.

Masyarakat dapat mengantisipasi dengan menjaga kebersihan dan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi serta istirahat yang cukup.

Baca juga: China Rilis Temuan Baru soal Covid-19, Asal-usul Virus Corona Akhirnya Terkuak

“Jika berada dalam kerumunan dan membatasi diri untuk tidak berada di kerumunan jika merasa tidak dalam kondisi kesehatan yang prima, pakailah masker,” paparnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved