Aksi Yayasan Astra, Antarkan Dea Modis Jadi UMKM Naik Kelas dan Mandiri
Dea Modis bukti UMKM bisa naik kelas lewat penerapan 5R dan pencatatan keuangan yang baik dengan didampingi melalui aksi Yayasan Astra.
TRIBUNNEWS.COM - Transformasi UMKM tak hanya bergantung pada kreativitas, tetapi juga manajemen yang tepat. Dea Modis, UMKM yang dirintis oleh Tuliswati (64) menjadi contoh nyata.
Berkat aksi dari Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), UMKM yang memproduksi kain jumputan sejak tahun 2010 ini sukses naik kelas dan mandiri. Bahkan di Yogyakarta, UMKM yang berada di Kampung Tahunan, Kapanewon Umbulharjo ini menjadi salah satu usaha kerajinan yang patut diperhitungkan.
'Jalinan' antara Dea Modis dan Yayasan Astra yang didirikan oleh founder Astra, William Soeryadjaya pada 2 Mei 1980 ini, telah terjalin cukup lama. Saat itu, Tuliswati diajak oleh temannya yang telah lebih dahulu sebagai UMKM binaan Yayasan Astra.
Hanya saja, wanita yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur tak begitu aktif setelah bergabung. Setelah beberapa lama, pihak dari Yayasan Astra (YDBA) Bantul datang ke Butik Dea Modis yang berlokasi di Jalan Soga No.64A, Tahunan.
"Kami diajak untuk mulai aktif dengan mengikuti berbagai macam pelatihan seperti keuangan, 5R, dan business matching dengan lembaga keuangan," ucap Zuha Udia Vanesi (32), putra bungsu Tuliswati kepada Tribunnews.com, Kamis (21/8/2025).

Tak disangka, materi pelatihan dan pendampingan dari Yayasan Astra sangat dibutuhkan dalam pengembangan Dea Modis. Sejak saat itu, Tulis bergantian dengan Zuha aktif mengikuti kegiatan Yayasan Astra.
"Pelatihan bersama Yayasan Astra sangat menyenangkan karena jumlah peserta sedikit sehingga kami lebih fokus," tambah alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Selain itu, lanjut Zuha, pihak Yayasan Astra sangat komunikatif. Mereka kerap mengingatkan saat ada agenda pelatihan. Hubungan antara pemateri dengan para pelaku usaha pun lebih ke arah pertemanan, bukan seperti mentor dan murid.
"Kayak teman biasa, mereka sangat friendly," kata Zuha yang kini ikut mengelola Dea Modis.
Pihak Yayasan Astra juga kerap melakukan pengecekan progres setelah UMKM menerima pelatihan dan pendampingan. Jika masih ada yang kurang, UMKM akan didampingi lebih intensif lagi melalui pendampingan one-by-one.
"Kami nggak berharap muluk-muluk dari Yayasan Astra, tapi selalu diberikan hal yang lebih oleh Yayasan Astra, seperti diajak pameran, diikutkan lomba, yang mana sangat membantu pengembangan Dea Modis," beber alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Baca juga: Kiprah Tuliswati Bangun UMKM Dea Modis, Gerakkan Perempuan Tahunan Lewat Kain Jumputan
Ia menerangkan, pelatihan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) menjadi salah satu materi pelatihan yang berdampak besar bagi usaha Dea Modis. Sebab melalui 5R, Dea Modis wajib melakukan pemilahan, penataan, pembersihan, memelihara kondisi kerja yang baik, serta membiasakan diri untuk disiplin agar pekerjaan terlaksana dengan optimal.
Zuha bahkan sampai mengikuti pelatihan 5R sebanyak dua kali agar lebih paham dalam penerapan 5R di lingkup usaha Dea Modis.
"Pas pertama kali ikut belum ada gambaran harus seperti apa, apakah harus bongkar bangunan agar bisa menerapkan 5R? Nah, setelah ikut yang kedua kali baru ngeh, ternyata tidak harus seperti itu," jelas Zuha.
Zuha ternyata hanya perlu melakukan penataan ulang tempat usahanya yang berada di Jalan Soga No.64A, Kalurahan Tahunan, Kapanewon Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Ia sempat meliburkan proses produksi agar kegiatan 'beres-beres' tidak terganggu.
Ia juga menata ulang desain ruangan di dalam Butik Dea Modis, termasuk memilah barang dan peralatan yang sudah tak dipakai.

"Dulu, ruangan ini sempit sekali, karena banyak produk yang menumpuk dan tidak ditata rapi. Sekarang, jadi terlihat lebih luas dan rapi, padahal ruangannya sama, tidak saya rombak. Jadi 5R adalah pelatihan yang sangat mengubah kami. Dulunya waton gletak (asal taruh), sekarang sudah tertata," kisahnya.
Lantaran telah menerapkan 5R dalam usahanya, Dea Modis diikutsertakan dalam kompetisi 5R yang digelar Yayasan Astra tahun 2024 dan masuk dalam tahap finalisasi. Meski kompetisi itu sudah usai, tapi penerapan 5R tetap dilakukan.
"Setiap Jumat menjadi hari khusus 5R. Ada jadwal piket tersendiri. Kami juga mengajak siswa-siswi yang melakukan magang untuk mengikuti budaya 5R dengan mengajak mereka mengembalikan barang setelah dipakai," ujar dia.
Selain 5R, pelatihan lain yang sangat mengena bagi Dea Modis adalah pencatatan keuangan. Pelatihan ini sangat memudahkan Tulis bersama Zuha memantau arus kas dan perkembangan usaha.
"Pelatihan terbaru yang kami baru saja ikut adalah tentang ekspor," tambahnya.
Baca juga: Di Balik Lembaran Kain Jumputan Dea Modis: Lakoni Proses Tradisional dan Terapkan Zero Waste

Bagi Zuha dan Tuliswati, sangat menyenangkan bergabung menjadi binaan Yayasan Astra. Terlebih dengan adanya pendampingan yang terus-menerus, kian memudahkan ibu-anak itu mengembangkan usahanya.
"Dan memang benar, Yayasan Astra hanya memberi kail, bukan ikan. Tujuannya, agar kami pelaku UMKM bisa berkembang sendiri," tegas Zuha.
Sementara itu, pihak Yayasan Astra telah memiliki langkah strategis yang dilakukan untuk UMKM dalam waktu dekat agar mereka segera naik kelas.
Yayasan yang merupakan salah satu pelaksana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Astra International Tbk ini selalu up-to-date dalam perkembangan zaman, salah satunya dengan penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI).
"Kami melihat, AI sangat berpotensi dalam memudahkan UMKM menjalankan aktivitas usahanya. Maka dari itu, kami sedang merencanakan modul pelatihan dan pendampingan yang berkaitan dengan penggunaan AI, sehingga dapat langsung diaplikasikan dalam kegiatan usaha masing-masing UMKM binaan," tulis Yayasan Astra lewat keterangan tertulis.
Selain itu, Yayasan Astra terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholders baik di internal maupun eksternal Grup Astra dalam mendampingi UMKM. Ke depannya, UMKM binaan Yayasan Astra dapat meningkatkan standar Quality, Cost, dan Delivery (QCD)-nya sesuai dengan standar industri.
"Harapannya akan lebih banyak UMKM binaan Yayasan Astra bisa masuk ke dalam rantai pasok industri nasional maupun global," tutupnya. (*)
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Yayasan Astra
Dea Modis
UMKM
naik kelas
Mandiri
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Yogyakarta
Tuliswati
Zuha Udia Vanesi
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Di Balik Lembaran Kain Jumputan Dea Modis: Lakoni Proses Tradisional dan Terapkan Zero Waste |
![]() |
---|
Kiprah Tuliswati Bangun UMKM Dea Modis, Gerakkan Perempuan Tahunan Lewat Kain Jumputan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca BMKG Kota Yogyakarta Hari Ini, 29 September 2025: Hujan Ringan Siang hingga Sore |
![]() |
---|
Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini, 29 September 2025: Keberangkatan dari Stasiun Palur dan Yogyakarta |
![]() |
---|
Istri Arya Daru Buka Suara: Saya dan Suami Bersahabat Sejak SD, Dia Tak Pernah 'Neko-neko' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.