Senin, 29 September 2025

Mendag Budi Ingin Anak Muda Paham Soal Perdagangan Berjangka Komoditi, Demi Masa Depan Cerah

Data Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia volume transaksi perdagangan berjangka Januari–Juli 2025 mencapai 5,5 juta lot.

Istimewa
LITERASI PERDAGANGAN BERJANGKA - Pembukaan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi 2025 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok, Jawa Barat, Kamis(25/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna memberikan bekal generasi muda menghadapi dinamika perdagangan global, Menteri Perdagangan, Budi Santoso menyinggung soal pentingnya Perdagangan Berjangka Komoditi(PBK).

Kata Mendag generasi muda harus terus diedukasi mengenai PBK tersebut demi menciptakan ekosistem industri yang sehat dan berkelanjutan.

"Generasi emas, generasi muda harus cakap PBK, sebagai bekal masa depan. Tapi harus pula diedukasi, pahami risiko, pahami peluangnya," kata Mendag Busan saat pembukaan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi 2025 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok, Jawa Barat, Kamis(25/9/2025).

Baca juga: Pengaturan dan Pengawasan Aset Kripto Beralih ke OJK, Bappebti Fokus ke PBK hingga Lelang Komoditas

Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya menyampaikan harapannya agar program Bulan Literasi PBK mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap potensi sekaligus risiko perdagangan berjangka. 

“Melalui kegiatan ini, literasi masyarakat diharapkan makin meningkat sehingga mampu memahami peluang sekaligus risiko PBK,” ujarnya.

Dari sisi industri, Ketua Umum Aspebtindo, Zulfan Syaiful Bahri.menekankan bahwa literasi PBK harus menjangkau lebih luas. “Bulan Literasi PBK memiliki sasaran meningkatkan pemahaman masyarakat terkait mekanisme industri PBK secara baik dan benar, serta menyeluruh hingga ke pelosok Indonesia,” katanya.

Berdasarkan data Bursa Berjangka Jakarta (JFX) dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) volume transaksi perdagangan berjangka periode Januari–Juli 2025 mencapai 5,5 juta lot. 

Menanggapi pencapaian ini, Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menegaskan peran KBI sebagai lembaga kliring yang menjaga keamanan dan keandalan transaksi. 

“Literasi yang kuat mengenai PBK merupakan fondasi penting bagi pelaku usaha dan masyarakat untuk dapat berpartisipasi secara aman. PT KBI memastikan setiap transaksi berjalan dalam kerangka sistem yang kami jamin, sehingga tidak hanya menawarkan peluang profit, tetapi juga menjamin keamanan,” jelasnya.

Rektor Universitas Indonesia, Heri Hermansyah turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Menurutnya, literasi yang baik merupakan kunci terciptanya pasar yang sehat dan inklusif. 

“Langkah proaktif ini adalah upaya penting untuk membangun generasi bangsa yang melek instrumen perdagangan modern,” tegasnya.

Apresiasi juga datang dari kalangan mahasiswa. Mita Sihotang, mahasiswa jurusan Manajemen FEB UI, mengaku mendapat wawasan baru dari kegiatan ini. 

“Hal-hal terkait PBK ternyata cukup menarik. Sebagai generasi muda, kita bisa mempertimbangkan PBK sebagai salah satu instrumen investasi di masa depan. Sekarang kita bisa belajar lebih dulu dan memahami risiko investasi secara keseluruhan, termasuk PBK ini,” ujarnya.

Selain dialog literasi bersama para pemangku kepentingan, acara pembukaan juga diwarnai dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kementerian Perdagangan dan UI terkait implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, serta Perjanjian Kerja Sama antara Bappebti dan FEB UI mengenai edukasi PBK, Sistem Resi Gudang (SRG), dan Pasar Lelang Komoditas (PLK).

Dengan inisiatif ini, PT KBI menegaskan komitmennya dalam memperkuat literasi perdagangan berjangka, memperluas akses partisipasi masyarakat, serta mendorong terciptanya ekosistem perdagangan yang sehat, inklusif, dan berdaya saing global.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan