Senin, 6 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Pergantian Menkeu, Pengamat Ekonomi: Dampak Terhadap Pasar Tidak Terlalu Tajam

Ibrahim menilai reshuffle kabinet yang menyingkirkan Sri Mulyani di Kementerian Keuangan saat ini berdampak negatif.

Editor: Sanusi
Instagram.com/smindrawati
MENKEU KENA RESHUFFLE - Foto Sri Mulyani yang diunduh di akun Instagram pribadinya, pada Senin (8/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Ibrahim Assuaibi menilai reshuffle kali ini cukup luar biasa. Hal itu karena salah satu menteri yang digeser sebelumnya merupakan menteri andalan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua periode, dan sempat delapan bulan mendampingi Presiden Prabowo Subianto.

Ibrahim menilai reshuffle kabinet yang menyingkirkan Sri Mulyani di Kementerian Keuangan saat ini berdampak negatif.

“Namun mungkin pada hari-hari berikutnya walaupun melemah, tapi pelemahannya tidak terlalu tajam. Karena ini memang hak korektif dari Presiden Prabowo Subianto,” pungkas Ibrahim di Jakarta, Senin (8/9/2025).

Baca juga: Guru Besar UI: Menteri Keuangan Baru Diharapkan Lebih Pro-Rakyat dan Dorong Sektor Riil

Ibrahim menyoroti perkembangan ke depan terkait program kerja pemerintah, terutama yang sebelumnya dipegang Sri Mulyani. Menurutnya, meski sudah tak lagi menjabat, Sri Mulyani kemungkinan masih bisa berperan dalam pengelolaan keuangan negara.

“Namun kita harus tahu, berganti menteri bisa berarti berganti kebijakan. Saat ini pemerintah fokus pada program rumah subsidi, Koperasi Merah Putih, serta Makan Bergizi Gratis yang membutuhkan dana besar. Selama ini Kementerian Keuangan selalu melakukan lelang obligasi, dan sering kali dibeli Bank Indonesia,” tutur Ibrahim.

Ia menjelaskan, ke depan masih perlu dilihat apakah pasar obligasi akan tetap diminati investor, terutama asing yang memegang porsi 30 persen. Sebab, menurutnya, perbankan pelat merah dan swasta sudah banyak membeli obligasi sebelumnya.

“Sehingga ada kekhawatiran kalau dilelang ke pasar tidak begitu laku, dan akhirnya Bank Indonesia yang melakukan pembelian. Itu wajar dalam transaksi. Sama halnya di saham, ada juga transaksi multilateral,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan di Istana Negara, Jakarta, Senin, menggantikan Sri Mulyani sebagai pejabat sebelumnya.

Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dilantik sebagai Menteri Keuangan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 86/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.

"Kedua, mengangkat sebagai Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih dalam sisa jabatan periode tahun 2024-2029. Masing-masing: 1. Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan," kata Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Ninik Purwanti di Istana Negara Jakarta, Senin.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved