Modal Asing Senilai Rp 16,85 T Pergi dari RI Setelah Rangkaian Aksi Demonstrasi
Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing yang keluar (capital outflow) pada pekan pertama September 2025 sebesar Rp 16,85 triliun.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing yang keluar (capital outflow) pada pekan pertama September 2025 sebesar Rp 16,85 triliun.
Aliran modal asing itu keluar pada 1-3 September atau tepatnya setelah berbagai rangkaian aksi demonstrasi di berbagai wilayah RI.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengungkap, aliran modal asing keluar dari pasar saham, Surat Berharga Negara (SBN), serta Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Baca juga: Polda Metro Jaya Ungkap Ada Pihak Pemberi Upah untuk Pelajar yang Ikut Demo di Jakarta
Rinciannya, Rp 3,87 triliun keluar dari pasar saham, Rp 7,69 triliun dari pasar SBN, dan Rp 5,29 triliun dari SRBI.
"Berdasarkan data transaksi 1 – 3 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp16,85 triliun," kata Denny dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (6/9/2025).
Selama 2025, sejak awal tahun hingga 3 September 2025, dana asing yang keluar sebesar Rp 51,78 triliun di pasar saham dan Rp 106,38 triliun di SRBI
Sementara itu, dana asing yang masuk ke Indonesia di pasar SBN sebesar Rp 68,02 triliun selama tahun ini.
Sejalan dengan keluarnya dana asing pada perdagangan pekan ini, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke 71,57 bps dari 69,52 bps pada 29 Agustus 2025.
Kemudian, tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun merosot ke 6,35 persen. Sementara itu, yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun turun ke level 4,21 persen.
Adapun pada Rabu (3/9/2025) nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 16.410 per dolar AS.
Ketika dibuka pada perdagangan Kamis (4/9/2025), nilai tukar rupiah menguat ke level Rp 16.430 per dolar AS.
Pelemahan nilai tukar rupiah ini seiring dengan menguatnya Indeks Dollar AS (DXY) ke level 98,14 pada Rabu kemarin.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," ujar Denny.
Bank Indonesia Akui Kredit Perbankan pada Agustus 2025 Belum Kuat, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Menkeu Pindahkan Dana Rp 200 Triliun ke Bank Himbara, Gubernur BI: Perkuat Injeksi Likuiditas |
![]() |
---|
Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 4,75 Persen di September 2025 |
![]() |
---|
KPK Periksa Satori dan Heri Gunawan Tersangka Korupsi CSR BI-OJK, Ini yang Didalami Penyidik |
![]() |
---|
KPK Periksa Satori dan Heri Gunawan, Tersangka Kasus Korupsi CSR BI-OJK, Bakal Ditahan? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.