Konferensi Pers APBN KiTa Batal Digelar, Begini Kondisi Terkini Kementerian Keuangan
Kemenkeu membatalkan gelaran Konferensi Pers Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) KiTa edisi Agustus 2025 pada hari ini
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membatalkan gelaran Konferensi Pers Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) KiTa edisi Agustus 2025 pada hari ini, Jumat (29/8/2025).
Dalam pernyataannya resminya, Biro Komunikasi Layanan Informasi (KLI) Kemenkeu mengubah jadwal konferensi pers APBN KiTa menjadi Rabu (3/9/2025) mendatang. Biro KLI Kemenkeu tidak menjelaskan dengan rinci alasan pembatalan konferensi pers ini.
Baca juga: Kemenkeu Pastikan Single Salary Belum Berlaku Tahun Depan
Padahal semula, gelaran konferensi pers ini akan digelar secara virtual mempertimbangkan kondisi terkini unjuk rasa di beberapa titik wilayah Jakarta.
Konferensi pers APBN KiTa sedianya digelar setiap bulan, sebagai laporan bulanan atas pendapatan negara, belanja pemerintah maupun daerah yang disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya.
"Izin menginfokan perubahan jadwal konferensi pers APBN KiTa dari yang semula dijadwalkan hari ini Jumat, 29 Agustus 2025 pukul 09.30 WIB menjadi Rabu, 3 September 2025," tulis keterangan yang diterima Tribunnews dari grup Kemenkeu, Jumat.
Diketahui, aksi unjuk rasa kembali berlanjut di sejumlah titik pada Jumat (29/8) setelah demo Bubarkan DPR dan Demo buruh di DPR RI pada Kamis (28/8) kemarin.
Pantauan Tribunnews di Kementerian Keuangan, tidak ada aktivitas yang mencolok di kantor bendahara negara ini. Gedung Juanda I yang menjadi tempat digelarnya konferensi pers APBN KiTa nampak sepi.
Hanya ada penjaga keamanan yang bersiaga di pos depan dan pintu masuk mobil di Jalan Gunung Sahari Jakarta Pusat. Namun, penjagaan lebih ramai di pintu masuk pejalan kaki yang posisinya 10 meter dari pintu masuk mobil.
Setelah demo Bubarkan DPR dan Demo buruh di DPR RI, kali ini yang jadi sasaran demo ialah Polda Matro Jaya.
Aksi tersebut digelar oleh mahasiswa sebagai respons atas sikap represif aparat terhadap masyarakat.
Satu di antaranya buntut tragedi tewasnya driver ojek online alias ojol yang ditabrak dan terlindas kendaraan taktis brimob di Pejompongan, pada Kamis (28/8/2025) malam.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Terus Awasi Aktivitas Shadow Economy, Ini Maknanya
Seruan aksi ini viral di media sosial. Rencana demo ini juga dikonfirmasi oleh Kordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Koordinator BEM UI, Bima menyatakan aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat yang dinilai diciderai tindakan brutal aparat kepolisian.
Selain dari BEM UI, ajakan para mahasiswa untuk turun ke jalan juga disampaikan oleh BEM SI.
“Tidak dapat berkata-kata melihat kondisi hari ini, juga imbauan kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk turun ke jalan dan menuntut keadilan dan tanggung jawab presiden terhadap semua kisruh yang terjadi,” ungkap Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram.
Konferensi Pers APBN KiTa
Kementerian Keuangan
kericuhan demo
Bentrok massa demonstran dengan polisi
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Dukung Pemerintah Kurangi Impor, Ini Usulan Forum Industri Baja Domestik |
![]() |
---|
Purbaya Yudhi Sadewa dan Harapan Baru Tata Kelola Keuangan Negara |
![]() |
---|
Otto Tolak Tim Investigasi Independen Kericuhan Demo: Belum Ada Urgensi, Polisi Telah Bekerja Baik |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Pastikan Kucuran Dana Rp 200 Triliun Akan Masuk Perbankan Besok |
![]() |
---|
Prabowo Setuju, Kementerian Keuangan Alirkan Rp200 Triliun Kas Negara ke Perbankan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.