Senin, 29 September 2025

Prabowo Setuju, Kementerian Keuangan Alirkan Rp200 Triliun Kas Negara ke Perbankan  

Presiden Prabowo Subianto setuju mengalirkan Rp200 triliun dari Rp425 triliun uang kas negara dialirkan ke perbankan untuk menggerakkan sektor riil.

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
GERAKKAN SEKTOR RIIL - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa usai pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, (8/9/2025). Presiden Prabowo Subianto telah setuju untuk mengalirkan Rp200 triliun dari Rp425 triliun uang kas negara dialirkan ke perbankan untuk menggerakkan sektor riil yang kini lesu. 


 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah setuju untuk mengalirkan Rp200 triliun dari Rp425 triliun uang kas negara dialirkan ke perbankan untuk menggerakkan sektor riil yang kini lesu.

“(Presiden Prabowo) sudah, sudah setuju,” kata Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Rabu (10/9/2025).

Dia mengatakan, selama ini Rp425 triliun kas negara tersebut mengendap di Bank Indonesia (BI) dan dengan dialirkan ke perbankan akan mampu menggerakkan sektor rill melalui penyaluran kredit.

Purbaya mengatakan, langkah ini menjadi gebrakan pertamanya sebagai menteri keuangan alias bendahara negara. 

Dia menjelaskan, dengan mengalirkan sekitar Rp 200 triliun kas negara ke perbankan juga akan menambah likuiditas bank dan mendorong pertumbuhan kredit sekaligus menyokong pertumbuhan ekonomi.

Purbaya menjelaskan, dana pemerintah di bank akan berfungsi layaknya deposito. Bank kemudian dapat menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit bagi masyarakat sebagai nasabah individu maupun perusahaan. 

“Itu jadi sistemnya bukan saya (pemerintah) ngasih pinjaman ke bank. Nanti penyalurannya terserah bank. Tapi kalau saya (pemerintah) mau pakai, saya ambil,” jelasnya.

Dia juga menekankan, dana tersebut tidak lagi dibelikan Surat Utang Negara (SUN) ataupun diserap kembali oleh BI. Dengan begitu, uang atau kas negara yang menganggur tersebut betul-betul beredar di perekonomian. 

Baca juga: KPK Klaim Setor Hampir Rp500 Miliar ke Kas Negara pada Semester I 2025

“Tujuannya supaya bank punya duit banyak cash tiba-tiba, dan dia gak bisa naruh di tempat lain selain dikreditkan. Jadi kita memaksa market mekanisme berjalan,” ujar Purbaya.

Laporan Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan