IDSurvey Gelar The Green Summit 2025 Dorong Transformasi Bisnis Hijau Berkelanjutan
The Green Summit 2025 juga menjadi momentum penting bagi semua, khususnya generasi muda BUMN.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT IDSurvey (Persero) menggelar The Green Summit 2025 dengan tema 'Leading the Green Business Transformation for a Sustainable Indonesia' di Graha Nandhika Sucofindo, Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Gelaran ini bertujuan untuk membahas peluang dan tantangan dalam percepatan transformasi bisnis hijau berkelanjutan.
Bisnis hijau merupakan kegiatan usaha yang dijalankan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan, efisiensi sumber daya dan dampak sosial yang positif.
Baca juga: 26 Inovator Sosial Unjuk Gagasan di Grand Final PTN 2025, Usung Solusi Berkelanjutan
Tujuannya menghasilkan keuntungan sekaligus menjaga kelestarian alam dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem.
Managing Director Risk Management PT Danantara Asset Management (Persero) Riko Banardi mengatakan, The Green Summit 2025 jadi momentum untuk membahas masa depan Indonesia yang berkelanjutan.
Riko juga menyebut, The Green Summit 2025 juga menjadi momentum penting bagi semua, khususnya generasi muda BUMN, untuk mengambil peran nyata dalam menjaga bumi, berinovasi, serta membangun ekosistem bisnis yang rendah karbon dan berkelanjutan.
"Danantara Indonesia berkomitmen untuk terus menjadi payung kolaborasi, penggerak sinergi, serta enabler dalam menciptakan layanan terintegrasi yang mendukung transformasi menuju ekonomi hijau," kata Riko.
"Kita ingin memastikan bahwa seluruh BUMN dapat bergerak seirama dalam menjawab tantangan lingkungan sekaligus menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi yang inklusif," sambungnya.
Staf Ahli Menteri Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya, Noer Adi Wardojo menyampaikan, acara ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi nasional menuju Indonesia yang lebih tangguh, adil, dan berkelanjutan.
Bahkan menurutnya, acara ini mendukung langkah Indonesia dalam penetapan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029, dengan tetap menjamin pembangunan yang berwawasan lingkungan, tangguh terhadap perubahan iklim, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
"Hal ini selaras dengan peran dan tanggung jawab Indonesia sebagai bagian dari komunitas global untuk mencapai tujuan utama Persetujuan Paris (Paris Agreement), yakni menjaga peningkatan suhu bumi agar tetap di bawah 1,5° Celsius yang kita ikuti melalui NDC (Nationally Determined Contribution (NDC)," ujar dia.
Noer Adi mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup memiliki peran yang sangat penting bukan hanya sebagai regulator untuk mewujudkan transisi menuju ekonomi hijau.
Kementerian Lingkungan Hidup mengawal agar kebijakan penurunan emisi gas rumah kaca, pengendalian polusi dan pengelolaan limbah tetap selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
"Berbicara tentang kolaborasi, peran BUMN tidak hanya berfungsi sebagai penyedia layanan publik, tetapi juga sebagai katalis perubahan. Khususnya, bagaimana peran IDSurvey yang dapat mengintegrasikan layanannya dalam mendukung praktik transformasi ekonomi hijau," terang dia.
Berawal dari Hobi, Bisnis Rental Motor Sport Anak Muda Ini Rambah Pasar Jabodetabek |
![]() |
---|
Penerapan Praktik Bisnis Berkelanjutan Industri Nasional Dilakukan Percepatan |
![]() |
---|
Cek Endra Dorong Transformasi Batubara Bersih untuk Transisi Energi Gradual dan Stabilitas Ekonomi |
![]() |
---|
9 Sayuran yang Lebih Sehat Dimasak daripada Dimakan Mentah, Tomat hingga Wortel |
![]() |
---|
Anggota Komisi XII DPR RI Dewi Yustisiana Dukung Proyek Hidrogen Hijau Ulubelu 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.