Pasokan Gas di Jawa Barat dan Sumatera Mulai Stabil Usai Gangguan Distribusi
Pasokan gas mulai stabil di Jawa Barat dan Sumatera setelah gangguan distribusi. Pemerintah dan PGN perkuat infrastruktur
Penulis:
Glery Lazuardi
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pasokan gas bumi di wilayah Jawa Barat dan Sumatera mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah sempat terganggu akibat pembatasan kuota dan kendala teknis distribusi.
Pemerintah bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Kementerian ESDM, SKK Migas, dan Pertamina telah mengambil langkah penambahan pasokan serta penguatan infrastruktur untuk menstabilkan tekanan gas dalam jaringan pipa.
Gangguan pasokan sebelumnya dipicu oleh dua faktor utama. Pertama, pembatasan kuota Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang berdampak langsung pada sektor industri. Kebijakan tersebut menyebabkan keterbatasan pasokan gas berharga khusus, sehingga pelaku usaha di sektor padat energi seperti keramik, kaca, baja, dan petrokimia mengalami kesulitan operasional.
Kedua, gangguan teknis dalam distribusi. Tekanan gas dalam jaringan pipa sempat menurun, diperparah oleh keterlambatan pasokan dari beberapa sumber seperti West Natuna Group dan Medco WK South Sumatra. Ketidakstabilan ini membuat pasokan tidak merata dan menimbulkan dampak pada keberlangsungan produksi.
Tarif gas yang mencapai USD 16,77 per MMBTU turut memperberat beban industri. MMBTU (Million British Thermal Units) adalah satuan energi panas yang digunakan untuk mengukur kandungan energi dalam bahan bakar seperti gas alam. Harga gas yang tinggi berdampak pada biaya operasional, terutama bagi industri yang bergantung pada pasokan besar.
Dampak gangguan pasokan juga dirasakan dalam aspek ketenagakerjaan. Dua industri alat makan di Tangerang dilaporkan merumahkan sekitar 700 karyawan sejak gangguan mulai parah pada Agustus 2025.
Saat ini, tekanan gas dalam infrastruktur pipa dilaporkan mulai stabil, seiring masuknya tambahan pasokan untuk mengisi stok dalam jaringan. Kepastian tambahan pasokan lainnya juga telah dikonfirmasi dan akan dimanfaatkan untuk meningkatkan keandalan operasional.
“Hal ini merupakan bentuk sinergi PGN dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mengupayakan stabilisasi dan penguatan pasokan gas, untuk memastikan keberlangsungan layanan kepada pelanggan,” ujar Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman dalam keterangannya pada Minggu (17/5/2025).
Baca juga: Imbas Harga Gas Bumi Naik, Perusahaan Keramik Rumahkan Karyawan
PGN menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk menjaga kestabilan pasokan dan mendukung kelangsungan operasional pelanggan, khususnya sektor industri.
“PGN mengapresiasi dukungan penuh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait serta terus berkoordinasi aktif untuk mendapatkan solusi terbaik dalam mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan,” tutup Fajriyah.
Sejalan dengan upaya pemulihan, PGN juga mengingatkan pentingnya pengendalian pemakaian gas oleh pelanggan sebagai bagian dari efisiensi dan keberlanjutan layanan.
Pasokan Gas
PGN
Sumatera
Jawa Barat
gangguan distribusi
harga gas dalam negeri
Kementerian ESDM
SKK Migas
Budaya Batak Masuk Kampus Global, Langkah Strategis Pelestarian |
![]() |
---|
Bobby Nasution Apresiasi Kunjungan PWI Sumut, Tekankan Dukungan Pers untuk PHTC |
![]() |
---|
Sosok Ahmad Erani Yustika, Sekjen Kementerian ESDM yang Baru Pengganti Dadan Kusdiana |
![]() |
---|
Beda Keterangan Dinas Pendidikan dan Wali Kota soal Kepala Sekolah di Prabumulih yang Dicopot |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Medan Hari Ini, Rabu 17 September 2025: Hujan pada Siang hingga Malam Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.