Energi Terbarukan Jadi Sektor Paling Menarik untuk Investasi Asing di 2025

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor energi terbarukan, komunikasi, dan semikonduktor diprediksi menjadi prospek yang menarik untuk foreign direct investment (FDI) alias investasi asing di 2025.

Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi di Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Asmoro mengatakan ketiga sektor tersebut menjadi salah satu investasi yang cukup besar secara global.

Selain itu, sektor otomotif dan turunannya juga masih menarik untuk investasi asing.

Baca juga: METI Dorong Indonesia Jadi Pusat Energi Terbarukan Asia Tenggara

“Industri otomotif memang mengalami perlambatan. Tetapi harapannya ke depan dengan masifnya industri EV, investasi akan meningkat karena pasar di Indonesia cukup besar,” katanya ditulis, Jumat (15/8/2025).

Selain itu, beberapa sektor non-renewable energy seperti baru bara, minyak dan gas bumi juga masih cukup besar.

Andry melihat investasi di sektor ini bisa mendorong target pemerintah terkait ketahanan energi, pangan, dan hilirisasi.

Mengacu pada data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi, total investasi di sektor hilirisasi mencapai Rp280,8 triliun atau naik 54,8 persen secara tahunan pada semester I/2025.

Sektor ini berkontribusi sekitar 29,8?ri total investasi di paruh pertama tahun ini.

Adapun rinciannya, investasi di sektor mineral mencapai Rp193,8 triliun, perkebunan dan kehutanan sebesar Rp67,4 triliun, nikel mencapai Rp94,1 triliun, tembaga (Rp40 triliun), bauksit (Rp27,7 triliun), minyak dan gas bumi (Rp17,3 triliun), perikanan dan kelautan (Rp2,3 triliun).

“Perlu didorong adalah bagaimana kita bisa meningkatkan porsi investasi, khususnya investasi asing yang membawa modal yang cukup besar itu bisa berinvestasi di sektor-sektor ini,” katanya.

Andry menuturkan kita tidak hanya harus berfokus pada bagaimana menarik investasi asing.

Energi terbarukan adalah sumber energi yang berasal dari proses alam yang dapat diperbarui secara terus-menerus dan tidak akan habis dalam jangka waktu panjang.

Contohnya termasuk:
• Energi matahari (solar)
• Energi angin
• Energi air (hidro)
• Energi biomassa
• Energi panas bumi (geothermal)

Karena sifatnya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, energi terbarukan dianggap penting untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas dan mencemari lingkungan.