Senin, 6 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Sri Mulyani Tegaskan Anggaran MBG di 2026 Naik Jadi Rp 300 Triliun

Alokasi anggaran program MBG pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2025 awalnya hanya Rp 71 triliun menjadi Rp171 triliun.

KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO
ILUSTRASI MBG - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Alokasi anggaran program MBG pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2025 awalnya hanya Rp 71 triliun menjadi Rp171 triliun dan tahun depan jadi Rp300 triliun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan, anggaran untuk program prioritas Presiden RI Prabowo yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) akan naik menjadi Rp 300 triliun.

MBG merupakan program pemberian makan gratis kepada pelajar  yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada awal 2025 sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045. 

Tujuan utamanya yaitu mengatasi stunting dan malnutrisi, meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar anak, mendorong pemberdayaan ekonomi lokal melalui pelibatan UMKM, petani, dan nelayan.

Baca juga: Wamendagri Bima Arya Hadir di ASUF 2025, Paparkan Soal MBG dan Kopdeskel Merah Putih

Sebelumnya, alokasi anggaran program MBG pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hanya Rp 71 triliun, kemudian naik Rp Rp 100 triliun menjadi Rp 171 triliun di tahun 2025.

Hal itu dia ungkapkan dalam acara Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah Refleksi Kemerdekaan RI secara virtual, Rabu (13/8/2025).

"Makan bergizi gratis tahun ini Rp 71 triliun, kita cadangkan tambahan Rp 100 triliun, tahun depan kalau Pak Rahmat (Menteri Bappenas) tahu sekali, kalau 8,2 juta akan mendapatkan itu lebih dari Rp 300 triliun," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menerangkan bahwa rantai pasok program MBG ini bisa diintegrasikan dengan pengembangan industri halal. Menurutnya ini menjadi peluang besar pelaku ekonomi syariah untuk ikut berperan.

Selain MBG, Sri Mulyani juga menyebut program koperasi merah putih yang diproyeksikan bisa mencapai lebih dari Rp 250 triliun, dengan catatan setiap desa/kelurahan mendapat alokasi Rp 2,5 miliar.

"Pertanyaan saya kepada kita semua, teman-teman yang bekerja di ekonomi syariah mampu enggak menginfiltrasi nilai-nilai ekonomi syariah di dalam tata kelola ekonomi koperasi merah putih, karena wadahnya sudah dibuat isinya ada," ungkap dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa anggaran program MBG tahun 2026 sebesar Rp 300 triliun. 

Luhut menyampaikan hal ini dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Kamis (12/6/2025). 

"Mungkin sekitar Rp 300 triliun di tahun depan," ujar Luhut seperti dikutip dari Kompas.

Menurut Luhut, jika program ini dijalankan dengan baik dan penuh pengawasan, maka MBG akan menciptakan pemerataan ekonomi dan simpul-simpul ekonomi baru di berbagai daerah. 

"Kalau itu dilaksanakan dengan baik, tentu harus detail kita awasi bersama-sama. Kita beri masukan-masukan," tambahnya.

Adapun program MBG disalurkan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebanyak 1.087 unit secara nasional. Serta 335 unit di Jawa Tengah.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), hingga 21 Mei 2025, program MBG telah mencapai realisasi anggaran sebesar Rp3 triliun dan telah menjangkau 3.977.514 orang penerima manfaat.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved