Ekonomi Lesu, Sistem Kerja Berbasis Proyek dan Jasa Freelancer Kini Dilirik
Ketidakpastian ekonomi mendorong pelaku usaha mencari cara bertahan sekaligus berkembang tanpa menanggung risiko besar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketidakpastian ekonomi mendorong pelaku usaha mencari cara bertahan sekaligus berkembang tanpa menanggung risiko besar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 hanya 4,87 persen, terendah dalam tiga tahun terakhir.
Konsumsi rumah tangga melambat ke 4,89 persen, sementara pemutusan hubungan kerja (PHK) pada semester I 2025 mencapai lebih dari 42.000 orang, naik 32 persen dibanding periode sama tahun lalu.
“Kondisi ini membuat bisnis tahu harus bergerak, tapi takut salah langkah,” ujar Ryan Gondokusumo, pengamat industri digital sekaligus CEO & Founder Srib di acara diskusi Sribu Media Day 2025 di Jakarta belum lama ini.
Menurutnya, transformasi digital tetap menjadi kebutuhan utama, namun kerap terkendala biaya dan ketidakpastian hasil.
Salah satu pendekatan yang mulai banyak dilirik adalah sistem kerja berbasis proyek dengan memanfaatkan jasa freelancer terkurasi.
Model Kerja Fleksibel
Kolaborasi dengan freelancer dinilai menawarkan kecepatan eksekusi, fleksibilitas biaya, serta kualitas yang tetap terukur.
Layanan semacam ini kini digunakan berbagai kalangan, termasuk UMKM yang ingin medigitalisasi bisnisnya tanpa menambah beban biaya tetap.
Contohnya, Tridaya Travel yang memulai transformasi digital lewat pembuatan logo, situs web, hingga aplikasi, berhasil mengembangkan cabang dari satu menjadi 30 dalam lima tahun terakhir.
Di sisi lain, model ini juga memberi peluang pendapatan signifikan bagi pekerja lepas, seperti Khafid asal Pasuruan yang mampu mengantongi lebih dari Rp150 juta sepanjang 2025.
Inisiatif dan Penguatan Ekosistem
Untuk memperkuat ekosistem kerja berbasis proyek, sejumlah platform menyediakan pelatihan dan sertifikasi bagi freelancer, serta pengembangan dashboard manajemen proyek yang memudahkan perusahaan mengelola banyak tenaga lepas dalam satu ruang kerja digital.
Ajang penghargaan tahunan juga digelar untuk memberi apresiasi pada freelancer berprestasi, sekaligus membangun reputasi dan kepercayaan pasar.
Baca juga: Ekonom Pertanyakan Data Pertumbuhan Ekonomi BPS 5,12 Persen, Tidak Ada Momentum Ramadan
Momentum HUT ke-80 RI turut dimanfaatkan sejumlah pelaku industri kreatif untuk menggelar sayembara desain logo nasional.
Sherina Munaf Sampaikan Pesan untuk Uya Kuya Berkait Kucing Peliharaan |
![]() |
---|
Pemerasan dengan Modus Tabrakkan Diri ke Mobil Terjadi di Cirebon, Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Informatika Kelas 5 Halaman 46 Kurikulum Merdeka Bab 3: Ayo Berlatih 3.1 |
![]() |
---|
Pelicin Vonis CPO Sebesar Rp 5,75 Miliar Disumbangkan Djuyamto untuk Pengadaan Gedung NU Kartasura |
![]() |
---|
Menteri Bahlil Tegaskan SPBU Swasta Bisa Berkolaborasi dengan Pertamina untuk Impor BBM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.