Senin, 29 September 2025

Didukung Saham Teknologi, Nasdaq Cetak Rekor Penutupan Tertinggi

Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada Jumat (8/8/2025) dengan indeks Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Bloomberg/Getty Images
DITUTUP MENGUAT - Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada Jumat (8/8/2025) dengan indeks Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut. 

TRIBUNNEWS.COM - Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada Jumat (8/8/2025) dengan indeks Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut.

Nasdaq adalah salah satu bursa saham utama di Amerika Serikat. Lebih dari 5.000 perusahaan domestik dan asing tercatat di bursa, dengan fokus utama pada teknologi.

Kenaikan tersebut didorong oleh saham-saham teknologi, termasuk Apple dan sentimen positif investor terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan.

Baca juga: Trump Mediasi Kesepakatan Damai antara Azerbaijan dan Armenia

Selain itu, ketiga indeks utama pasar saham AS membukukan kenaikan mingguan yang solid. Saham Apple melonjak 4,2 persen pada perdagangan Jumat dan naik 13,3 persen sepanjang pekan, menjadikan kenaikan mingguan terbesar sejak 2020.

Sentimen ini menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Apple akan menambah investasi sebesar 100 miliar dolar di AS, sehingga total komitmennya mencapai 600 miliar dolar dalam empat tahun ke depan.

Indeks sektor teknologi dan layanan komunikasi di S&P 500 juga memimpin kenaikan dan mencatat rekor penutupan tertinggi.

Baca juga: Usai Dikenakan Tarif Impor 50 Persen, India Tunda Pembelian Senjata dari AS 

Pada penutupan perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik 206,97 poin (0,47 persen) ke 44.175,61. Untuk S&P 500 menguat 49,45 poin (0,78 persen) ke 6.389,45.

Sedangkan Nasdaq Composite melonjak 207,32 poin (0,98 persen) ke 21.450,02. Sepanjang tahun ini, Nasdaq telah naik sekitar 11 persen dan mencatat rekor penutupan ke-18 di 2025.

Sementara itu, saham Gilead Sciences naik 8,3 persen setelah perusahaan meningkatkan proyeksi kinerja tahunan.

Para investor kian optimis dengan pemangkasan suku bunga yang semakin menguat setelah rilis data ekonomi yang melemah.

CME FedWatch Tool mencatat peluang sebesar 89,4 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin pada pertemuan September, naik dari 80,3 persen pekan lalu. Pasar berjangka bahkan memperkirakan dua kali pemangkasan hingga akhir tahun.

Pekan depan, fokus investor akan tertuju pada rilis data inflasi AS, yang berpotensi menjadi ujian bagi reli pasar saham.

Selain itu, hubungan dagang AS-India menjadi sorotan setelah India membatalkan rencana pembelian senjata dan pesawat AS, menyusul kenaikan tarif impor AS terhadap produk India menjadi 50 persen.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan